28. Having an Affair

Start from the beginning
                                    

"Oke, tidak perlu kau beri tahu dulu kalau begitu," sahut Calista enteng. "Aku sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepadamu, dan kupikir, itu sudah cukup. Sekarang aku pergi. Senang berkerja sama denganmu selama ini, Nath."

"Wait. Cale?!"

Calista tidak mengindahkan panggilan Nathan dan tetap melangkah keluar.

"Damn," umpat Nathan pelan sambil memejam sebentar.

Masalah sudah seperti datang bulan, selalu datang. Rasanya Nathan ingin menjadi galon aqua saja.

÷÷÷

"Fuck you, Nath!" umpat Steven kepada Nathan keras-keras.

"Seharian aku menghubungi dan mencari Calista sampai hampir gila, dan kau baru memberi tahuku kalau Calista sudah berhenti kerja?" murkanya.

"Astaga, Steve. Seharusnya aku yang berhak marah kepadamu, bukan sebaliknya," sahut Nathan ikut-ikutan emosi.

"Katakan, apa alasan Calista berhenti berkerja? Dan kenapa seharian ini dia seolah menghilang ditelan bumi?" tuntut Steven kepada Nathan.

"Aku sudah berkali-kali mencoba menghubungimu, tapi sambungan teleponmu selalu sibuk."

"Aku menghubungi Calista, berkali-kali, tapi tidak bisa," potong Steven.

Alasan kenapa Nathan baru memberi tahu Steven kalau Calista berhenti kerja adalah karena Steven tidak bisa dihubungi sedari tadi. Dan alasan kenapa Steven tidak bisa dihubungi adalah karena Steven juga mencoba menghubungi Calista, yang menyebabkan jaringannya selalu sibuk ketika ditelepon oleh Nathan.

Jadilah seperti ini. Steven murka saat baru diberi tahu mengenai Calista yang mengundurkan diri dari perusahaan tanpa sepengetahuannya.

"Cepat katakan, apa alasan Calista meninggalkan perusahaan?" ulangnya.

"Muak denganmu, katanya."

"Apa?"

"Kau pasti sudah berbuat masalah dengan Calista."

"Masalah apa?"

"Kau tanya padaku, lalu aku bertanya ke siapa?" kesal Nathan.

"Coba ingat-ingat, apa kau pernah memberi Calista obat tidur, lalu kau memperkosa dia?"

Steven berdecak dan memberikan tatapan tajam kepada Nathan. "Sebesar apa pun keinginanku untuk melakukan seks dengan Calista, aku tidak sebodoh itu sampai-sampai memperkosa gadisku sendiri, sialan!"

"Lalu?"

"Kalau aku tahu, aku tidak akan pernah bertanya kepadamu, Nath. Astaga!" berang Steven sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Please. Segera selesaikan masalahmu dengan Calista. Bukan hanya kau yang akan dalam masalah, tapi aku, perusahaan juga. Posisi sekretaris kosong sekarang. Dan itu membuat tugasku semakin bertambah. Lagian, kau juga tidak mau kan, Calista menjauhimu hanya karena masalah sepele yang belum kita ketahui apa?"

Steven terlihat mondar-mandir di ruang tengah apartemen Nathan. Dia kembali mencoba menghubungi Calista. Namun percuma, tetap tidak bisa.

Seharian ini Steven juga sudah mencari Calista. Ke rumah gadis itu, tapi tidak ada. Nenek juga tidak tahu ke mana Calista. Lalu ke rumah dan apartemen Roxanne barangkali di sana ada, tapi hasilnya sama. Steven pergi ke mana pun tempat yang berpotensi didatangi oleh Calista, hingga terakhir dia memutuskan untuk ke tempat Nathan.

Dan hasilnya, dia malah dikejutkan oleh fakta yang mengatakan bahwa Calista telah berhenti berkerja.

Steven meremas rambutnya sendiri, merasa frustasi.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Where stories live. Discover now