55. Meleleh.

1.5K 210 92
                                    

"Itu membuktikan kalau gak ada yang gak mungkin, kan di dunia ini? Kayak gletser yang mencair tadi."

"Iya, gletser itu mencair karena pemanasan global. Dan, seseorang kayak gue ini cair karena ada elo ... orang yang sangat disayang."

-Aksa.

***

"Hari ini ke basecamp, mau?" Helena mendongak terkejut lalu menggelengkan kepalanya cepat.

"Ngapain gue harus ketemu sama orang-orang yang bahkan gak pernah bisa percaya sama gue."

Okeh, Aksa mengangguk paham. Helena masih terlalu kecewa pada teman-temannya.

"Ya udah kalau gitu ketemu ketemu kak Dista mau?"

"Ngapain?"

Aksa mengangkat kedua pundaknya. "Ke sana aja."

"Ya ngapain?"

Aksa menghembuskan napasnya pelan. Dari tadi mereka hanya berputar-putar menggunakan mobil. Aksa sudah bosan, apalagi dengan Helena yang hanya diam. Jika saja Helena yang dulu ada bersamanya, pasti akan lebih menyenangkan.

"Makan?"

Helena langsung menoleh dan bertepuk tangan ria. "Iya, ke McD."

Melihat Helena yang terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya membuat Aksa terkekeh kecil dan mengacak rambut Helena. "Bilang makanya kalau laper."

Helena membeku, dia tersenyum kikuk melihat kekehan Aksa dan merasakan tangan Aksa yang mengusap pelan puncak kepalanya.

"Mau BTS meal ya?"

Helena menggelengkan kepalanya pelan. "Enggak juga, tapi lo mau?" Helena menyerngit sejenak. "Aksa fanboy?

"Keliatannya?"

Helena menggeleng kembali, Aksa benar-benar tidak terlihat seperti terlihat seperti fanboy sama sekali. Aksa pun tidak pernah membicarakan apapun tentang itu.

"Enggak, gue bukan fanboy. Cuma biasanya cewek suka yang berbau K-Pop kayak BTS gitu, kan?"

"Gue suka sih, tapi gak sesuka itu juga."

Aksa mengangguk setuju tanpa menatap Helena. "Iya, tau. Lo lebih suka gue."

Helena melongok dan menatap Aksa kesal. Aksa menoleh dan tersenyum manis padanya, Helena jadi tidak bisa marah kembali.

"Aksa."

"Hm?"

"Udah gak suka sama Queen, kan?"

Aksa terdiam, dia langsung menatap lurus ke jalanan. Hal itu membuat Helena kembali tidak yakin.

"Kenapa mau tau?"

"Karena gue gak mau hati gue sakit lagi gara-gara lo."

"Bukannya kalau lo tanya gitu, hati lo jadi sakit?"

Helena menghela napas pelan. "Jawab aja apa susahnya sih? Orang nanya tuh jangan ditanya balik," omel Helena kesal.

"Jujur, gue masih masih suka Queen, tap-"

"Turunin gue," kata Helena memotong ucapan Aksa.

Aksa menghela napas panjang lalu mengunci pintu mobilnya secara otomatis membuat Helena berteriak kesal.

Helena berusaha membuka pintu mobilnya dengan menggedor-gedor kaca mobil.

"Gak usah aneh-aneh, Lena." Helena ini benar-benar menguji kesabaran dan kesetiaan Aksa.

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now