26. Mine.

1.5K 191 89
                                    

"Kalau gak ada rasa setidaknya jangan sok-sokan mau nambahin gula. Enak kagak, enek iya!"

***

Helena menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri sambil bersenandung. Dia menatap ponsel Aksa yang dipegangnya.

Helena memaksa untuk dipinjamkan ponsel oleh Aksa karena Aksa keluar dari ruangannya entah kemana.

"Lagu ini kan ..." Helena mengernyit, satu-satunya lagu di ponsel Aksa adalah lagu yang Helena kenali. Lagu itu sering dia dengar di basecamp.

At my worst?

"Lagu kesukaan Queen," gumam Helena pelan. Pikirannya sekarang kemana-mana, apakah ...?

Tidak! Helena menggelengkan kepalanya cepat dan tersenyum manis. "Gue juga suka At my Worst," katanya.

Helena berusaha berpikir positif, tapi mungkin terlalu positif.

Helena terkejut karena ponsel Aksa direbut dari tangannya. Helena mendongak melihat siapa sebenarnya yang datang.

Bukan, bukan Aksa.

"REY!"

"Handphone baru, ya? Bukannya handphone lo masih bagus, baru dibeli juga."

"Rey balikin Rey! Itu handphone cowok gue," kata Helena berusaha menggapai ponsel Aksa.

Rsy berdecak kesal dan meletakan ponsel Aksa kedalam sakunya. "Cowok yang gak bisa jagain lo itu?"

"Dia selalu jagain gue, ya! Gue aja yang terlalu heboh," bantah Helena membela Aksa.

"Rey kepala gue mau copot rasanya!"

"Kasian, Helen. Sini peluk!" Ray memeluk Helena tanpa terbalaskan. Helena memberontak, dia berusaha melepaskan pelukan Ray.

Bugh...

"Rey ..." Helena terkejut karena pelukan Ray terlepas paksa dan Ray malah tersungkur di lantai.

Rey mendapat bogem mentah dari ... Aksa.

"Oh my god, Rey. Kasian amat," gumam Helena menatap Rey iba. Rey berdiri dan berjalan tertatih mendekati Helena.

"Kurang ajar lo!"

"Aksa udah! Udah please," ucap Helena ketika Aksa kembali mengangkat tangannya pada Rey.

Aksa mendengus dingin, Helena membela cowok itu? Bahkan Helena mengipas-ngipaskan tangannya didepan wajah cowok itu.

"Muka ganteng gue penyok, Helen. Helen tolong gue!" Helena mengusap wajah Rey pelan, dia benar-benar merasa kasian pada Rey.

"Aksa gak boleh gitu," kata Helena membiarkan Rey berlindung dibelakangnya.

"Dia kurang ajar," kata Aksa dengan mata menyorot tajam pada Rey.

"Kurang ajar gimana sih maksudnya? Lo ya, yang lebih kurang ajar datang-datang malah main tonjok aja!" kata Rey tidak terima.

"Lo peluk-peluk dia! Dia gak mau."

Rey dan Helena saling tatap polos. "Jadi lo cemburu nih ceritanya?" tuding Rey mengusap wajahnya sendiri dengan senyum mengejek.

"Enggak," bantah Aksa memalingkan wajahnya.

"Lo lupa ya sama gue?" tanya Rey dibalas kerutan di dahi Aksa. "Gue Rey, sepupu yang merangkap sebagai sahabat kecil Helena."

"Oh."

"Oh doang? Astaga Helen cowok lo nih?" tanya Rey tidak percaya.

Helena meringis pelan, cowok ya? Helena tidak berbohong, kan? Aksa memang cowok.

EINFARBIGE [Monokrom]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang