31. Sesak (2).

1.5K 194 55
                                    

"Gue gak baik-baik aja sekarang. Gak papa, gue udah tau dari awal kalau Lo gak suka gue. Lo suka orang lain. Tapi, kenapa harus dia? Kenapa sahabat gue?"

—Helena.

Queen dan Aksa turun dari rooftop, saat di tangga mereka tidak sengaja berpapasan dengan Helena.

"Helen? Lo disini?" tanya Queen menatap Helena yang menunduk.

"Helena," panggil Queen memegang pundak Helena.

Helena mengusap wajahnya pelan, lalu menunjukkan senyumnya pada Queen dan Aksa.

"Hai, tadi ... tadi gue mau ngasih ini, tenyata kalian udah selesai." Helena menunjukkan kapas yang berada ditangannya.

"Oh, gitu. Kenapa gak masuk aja tadi?" tanya Queen heran.

"Enggak papa, takut ganggu aja tadi. Soalnya kalian keliatan ceria, gue ... gue cuman gak mau suasananya jadi canggung gini."

"Gue sama Aksa cuman ngobrol biasa kok. Jangan salah paham," kata Queen memegang pundak Helena.

"Dih, enggak. Enggak apa kok, gue gak ada hak juga. Kenapa harus salah paham?" tanya Helena terkekeh pelan.

"Elo udah gak papa, kan?" tanya Helena beralih pada Aksa.

"Gue duluan."

Queen mengumpat dalam hati, Aksa tetaplah Aksa. Dia bahkan tidak menjawab pertanyaan Helena sama sekali. Pasti hati Helena sangat sakit sekarang. Queen yang bukan Helena saja bisa merasakannya.

"Are you okay?" tanya Queen berhati-hati.

"Okay," jawab Helena tersenyum tipis.

"Ya udah, gue mau mantau keluar dulu. Takutnya King dan yang lainnya udah balik," kata Queen.

"Perlakuan Aksa sama lo berbeda ya," ucap Helena mampu menghentikan langkah Queen.

"Maksud lo?" tanya Queen mencoba menerka arah pembicaraan mereka.

"Aksa baik banget sama lo, jujur tadi gue liat dan denger semuanya. Kalian terlihat sangat akrab. Dan jujur, I feel so jealous. Ya lo taulah, gue udah lama pengen ada diposisi yang lo alami tadi."

"Maaf, gue gak berniat bikin lo cemburu atau iri. Jangan salah paham, gue juga gak bakal suka Aksa. Gue gak bakal Khianatin lo, percaya ya sama gue. Aksa juga gak mungkin suka gue," kata Queen memegang bahu Helena.

"Kita gak tau apa yang bakal terjadi kedepannya Queen. Tapi, gue bakal berusaha percaya. Semoga lo gak khianatin gue," ucap Helena pelan.

"Helen," lirih Queen.

"Gue gak bakal marah kok sama lo. Karena memang bener, cinta gak bisa dipaksain. Kalau memang Aksa cinta sama lo, gue juga gak bisa apa-apa." Helena memaksakan senyumnya.

"Enggak, jangan berpikir kayak gitu. Please, jangan kayak gini," kata Queen merasa bersalah.

"Entah kenapa ketakutan ini mulai muncul. Gue takut 'dia' yang gue cintai, malah cinta sama lo. Sahabat gue," ucap Helena dengan senyum perihnya.

"Aksa gak suka sama gue dan gue gak suka sama Aksa," kata Queen membantah.

"Lo memang bisa bilang kayak gitu. Tapi Aksa? Lo gak tau 'kan, perasaan dia yang sebenarnya?" tanya Helena terkekeh pelan.

"Gue gak papa, kali." kata Helena merangkul Queen untuk berjalan menuruni tangga rooftop.

"Gue gak ngerasa kalau lo baik-baik aja," sahut Queen pelan.

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now