46. Penyelamat?

1.5K 234 271
                                    

"Bahkan tanpa kita sadari, kita akan melakukan berbagai hal yang disukai orang yang kita suka walaupun kita tidak suka dengan 'hal' itu.

***

"Helen! Kebakaran! Ayo keluar!" Queen mengguncang tubuh Helena yang melamun. Helena mengerjapkan matanya berkali-kali mencoba menyadarkan diri.

Helena masih seperti orang bingung. Dia melihat ke segala arah, semuanya berlarian dan berteriak.

Helena menutup wajahnya ketika melihat ada kayu dengan api yang terjatuh didepannya.

"Helen gue gak bisa, gue gak kuat jalan!" Helena melihat kearah Queen yang sudah lemas.

"Queen! Queen kita harus keluar, kita pasti bisa keluar. Ayo Queen!"

"Lo duluan, tolongin gue!"

Helena menghela napas gusar, dia panik.

"Helena lo harus keluar, gue gak papa disini Helen," kata Queen memegang lengan Helena.

"Enggak! Gue gak mau ninggalin lo, gak mungkin gue ninggalin lo Queen."

"Gue gak papa, setidaknya kalau lo keluar lo bisa cari bantuan," kata Queen membuat Helena semakin dilema.

"Lo gak papa? Beneran?" tanya Helena lirih. Queen menggelengkan kepalanya pelan, meyakinkan Helena kalau dirinya baik-baik saja.

Helena mengibaskan tangannya untuk mencoba men

"LENA!"

Helena menoleh mendengar suara Aksa yang memanggilnya. Aksa terlihat mengedarkan pandangannya mencari Helena.

"Aksa ..."

"LENA, LENA DIMANA?"

"Aksa tolong ..."

Helena terduduk hampir kehabisan napas, dia berusaha untuk mengangkat tangannya agar dinotice oleh Aksa. Dia baru ingat kalau dirinya mengidap asma.

"Aksa tolong Lena ..." Aksa menoleh sekilas kearahnya. Helena tersenyum, dia berusaha melambaikan tangannya kearah Aksa.

Helena menangis tanpa suara, dadanya benar-benar terasa sesak karena asap dan karena Aksa. Mereka sama-sama jahat untuk Helena.

Helena melihat Aksa yang berlari dengan menggendong Queen keluar dari gedung.

Helena berteriak kencang karena lagi-lagi ada reruntuhan bangunan yang berapi hampir menimpa tubuhnya.

"Lo tuh terlalu budeg ya buat gue? Atau lo emang gak perduli sama gue?" tanya Helena lirih.

Dia berteriak sekencang itu Aksa tidak juga melihat kearahnya. Aksa bahkan memilih untuk berlari membawa Queen seolah sangat mengkhawatirkannya.

Aksa meninggalkannya, lagi? Kemarin dibawah dinginnya hujan, sekarang didalam panasnya api.

"Gu—gue baik-baik aja kok ... gue gak papa," kata Helena meyakinkan dirinya sendiri.

"Gu—gue ditinggalin waktu itu baik-baik aja kok. Sekarang juga gitu ..."

"Gue gak akan mati kok ... Maybe."

Hawa panas semakin menjalari tubuh Helena. Asap mengepungnya dimana-mana, Helena terus terbatuk. Dia pasrah dengan apapun yang akan terjadi padanya. Dia juga tidak bisa berharap banyak.

"Beruntung banget ya ... Queen. Selamat Aksa ... gue mundur," ucap Helena memeluk tubuhnya sendiri dan menutup matanya perlahan dengan pandangan yang memburam.

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now