20. Karena Sahabat.

1.3K 174 23
                                    

"Akhiri sebelum semakin menyakiti."

—Aksa.

***

Helena tersenyum manis. Dia merasa suasana hatinya sudah lebih baik dari sebelumnya, mungkin hari ini Helena akan kembali mendekati Aksa dengan memberikannya makanan.

Queen dan yang lainnya sekarang sedang duduk bersama di lantai kelas. Mereka lebih suka duduk bersama di lantai dari pada di kursi.

"Sa, gue bawain ini buat lo."

Helena menyodorkan kotak makanan berwarna pink miliknya pada Aksa.

Sudah bisa ditebak bagaimana reaksi Aksa. Menatapnya saja dia seakan tidak mau.

Raut wajah Helena membuat iba semuanya. Diky mengepalkan tangannya menahan emosinya sendiri.

"Eh, apa ni? Kue coklat, wah pasti enak," kata Diky merebut kotak makanan itu dari tangan Helena.

"Dik, itu kan buat Aksa," kata Helena terlihat tidak terima.

"Aksanya gak mau mending buat gue," jawab Diky tidak peduli.

"Helen, ikut gue sebentar yuk," ajak Queen menarik tangan Helena menjauh dari sana.

Setelah kepergian Queen dan Helena, Diky berdiri untuk menghampiri Aksa. Dia menatap Aksa datar, tanpa memperdulikan peringatan teman-temannya.

Brak...

Randy yang tadinya menatap ponsel langsung tersentak karena gebrakan meja dari Diky.

"Bisa santai gak sih?!" tanya Randy diabaikan oleh Diky.

"Apa salahnya sih menghargai?" tanya Diky merasa kalau Aksa sudah keterlaluan.

"Dia ngehargai lo?" tanya Aksa dengan raut tenang.

"Gak! Gak usah bawa-bawa gue, ya! Yang gue bahas sekarang itu elo dan Helena."

"Gue gak suka dia."

"Kalau gak suka gak usah lah lo ngasih dia harapan!"

"Gue gak ngasih dia harapan."

"Enggak?" Diky berdecih kasar lalu menatap tajam ke arah Aksa. "Lo pikir gue gak tau kalau diluar lo pernah ngajak dia ke kantor, lo perhatiin dia, lo pikir gue gak tau?!" tanya Diky tidak bisa mengatur nada bicaranya.

"Gue gak maksud!"

King menahan Randy dan Rama yang akan memisahkan Aksa dan Diky. Dia menghela napas panjang, dua bucin ini memang harus saling mengeluarkan unek-unek masing-masing.

Lisa menarik Diky mundur menjauh dari Aksa karena dia tau Aksa bisa saja kelepasan dan menyakiti Diky, Lisa tidak mau itu.

"LEPAS!" Lisa memejamkan matanya terkejut karena bentakan dan sentakan kasar dari Diky.

"Diky udah," lirih Lisa pelan. Baru kali ini Lisa melihat amarah Diky, baru kali ini Lisa dibentak oleh Diky. Dan itu ... menyakitkan.

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now