30. Sesak?

1.5K 193 68
                                    

"Entah kenapa ketakutan ini mulai muncul. Gue takut 'dia' yang gue cintai, malah cinta sama lo. Sahabat gue.

—Helena.

***

Helena tertawa keras lalu seketika tawanya mulai mereda karena melihat Aksa yang datang dan tersenyum tipis kearah dirinya.

Bukan, Helena menoleh ke sampingnya. Ternyata ada seseorang yang duduk di sana, memandangi ponselnya dengan kepala yang disandarkan pada King.

"AKSA!"

Randy terjatuh karena dorongan cukup keras dari Helena. Helena berlari mendekati Aksa.

"Aksa, kemarin gue makan seblak yang Lo kirimin. Enak, lho ternyata. Pedes, tapi gak sepedes mulut Randy," kata Helena langsung mendapat cibiran dari Randy.

"Gue aja terus, terus aja gue diseret-seret. Emang gue kambing diseret-seret mulu dalam kehidupan rumah tangga kalian?" cibir Randy.

Queen tertawa mengejek, lalu menjauhkan ponselnya dan ikut mendekati Aksa. "Cie yang udah beliin seblak. Pantes aja gue minta jemput gak dijemput. Untung Kaisar ada."

King menoleh refleks dan langsung menampilkan wajah marahnya. Jelas saja, kemarin dia meminta Aksa memjemput Queen tapi Aksa tidak melakukannya.

Aksa mengerutkan keningnya heran. "Gue gak tau."

Helena menundukkan kepalanya karena ditatap oleh Aksa. "Maaf, gue yang silent handphone Aksa. Gue yang mainin handphone Aksa kemarin," ucapnya.

Aksa menatap Helena tajam, kemarin ponselnya memang ada pada Helena dan dia menyesal karena itu.

"Aksa. Sorry," ucap Helena pelan.

Queen yang merasa tatapan Aksa pada Helena sudah tidak bersahabat pun menarik tangan Aksa dan tersenyum menenangkan. "Gak papa kali, Sa. Santai aja, lagian kemarin gue pulangnya bareng sama Kai. Jadi, Lo gak usah gitu mukanya. Kita paham kok, kan King?"

"Apaan?" tanya King ketus karena Queen menyenggol lengannya. King masih kesal pada Queen karena dia diantarkan pulang oleh Kaisar yang masih menjadi musuhnya.

"Gak papa, kan? Paham kok kalau lagi ngebucin mah gitu," kata Queen terkekeh renyah.

"Gak!" tegas Aksa lalu pergi meninggalkan teman-temannya.

"Apaan dah gak punya adab banget jadi manusia. Datang pergi gak pakai assalamualaikum," cibir Randy menggumam.

"Ikut gue!" Chika menarik tangan Helena untuk pergi bersamanya. Helena masih diam, dia masih takut Aksa marah padanya.

"Berhenti!" Helena menghentikan langkahnya. Chika melepaskan tangannya ketika berada di lorong yang cukup sepi.

"Berhenti Helen," ucapnya lagi.

"Udah," jawab Helena menatap kakinya.

"Gue lagi serius ini." Helena mengangguk ketika Chika memelototinya. "Berhenti ngejar Aksa yang jelas-jelas gak suka sama Lo!"

"Gue udah tau! Gak usah cegah gue kayak gitu. Gue gak papa sampai sekarang, Lo bisa liat, kan?" tanya Helena dengan kesal. Dia tidak suka kalau dirinya disuruh-suruh seperti itu.

"Lo tau? Aksa suka sama cewek lain? Tau, gak?" tanya Chika membuat Helena mengatup mulutnya.

"Tau, gue tau dan gue gak papa," jawab Helena setelahnya.

"Queen."

Helena mengerutkan keningnya bingung. Kenapa malah membawa-bawa nama Queen?

"Gak tau, kan Lo?"

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now