16. Teman curhat.

1.3K 191 71
                                    

"Jadi teman curhat aja tuh udah bikin seneng, apalagi kalau jadi teman hidup."

***

Di basecamp Lion Kingdom, para anggota inti mereka sedang membaluri telur dengan lumpur.

Kalian tau mereka membuat apa? Telur asin. Iya, telur asin. Mereka ditugaskan Pak Dandang membuat telur asin dan merekamnya.

Randy stand by didepan kamera dengan melambai-lambaikan tangannya.

"Queen, dadah-dadah Queen!" Randy mengarahkan kameranya pada Queen dan malah terabaikan, sadar dengan itu Randy mengalihkan kameranya pada Chika.

"Ran, ini tuh buat tugas. Lo ngapa malah nge-vlog?!" decak Chika memukul punggung Randy cukup keras.

"Ya, kan gue mau cek kamera ya.

"Taruh aja sih! Lenjeh amat," ketus Lisa kesal.

"Pak Dandang kenapa sih? Ada masalah hidup apa dia?" tanya Diky memegangi rambut Helena supaya tidak menggangu aktifitasnya.

"Gak tau ya, gue! Gak tau, gue pusing!"

"Eh, kemarin gue bawa silet, kok silet gue ilang, ya?" tanya Randy mengacak-acak tas miliknya.

"Ngapain lo nyari silet? Mau gores-goresin itu dipergelangan tangan?"

"Gue gak se putus asa itu, ya! Gue masih sangat-sangat sadar," jawab Randy tidak terima.

"Terus buat apaan?" tanya Diky malas.

"Buat potong kuku. Bentar lagi Pak Dandang dateng membawa dahinya yang mengkilap mengalahkan cahaya ilahi itu."

"Sialan lo Ran, gue terkekeh," sahut Queen tertawa pelan.

"Kan ada gunting kuku, Sapri!"

"Lebih enak pakai silet Sukinem," balas Randy.

"Nih, pake gunting kuku gue aja. Daripada ribet," kata Renata melemparkan gunting kuku miliknya pada Randy.

"Helen, bisa gak sih tuh rambut dikuncir aja. Gue juga butuh Diky!" Diky melongok ke arah Lisa. Lisa membutuhkannya? Sejak kapan.

Helena berdecak sebal, dia memberikan kunciran berwarna pink pada Diky. "Kuncirin, terserahlah mau gimana. Yang penting rambutnya gak jatuh ke muka gue."

Helena meraba kepalanya merasakan ada cairan kental yang menetes dari atas kepalanya. Entah kenapa perasaanya tidak enak dari tadi.

"DIKY ANGGARA!" Helena berdiri membuat Diky terlonjak kaget.

"Kok bisa pecah ya?" tanya Diky shock.

Diky menyembunyikan telur dan yang ada ditangannya. Dia membulatkan matanya baru tersadar kalau telur yang tadi dimainkannya retak dan cairan dari telur itu ke kepala Helena.

Queen dan King saling tatap, begitu juga yang lainnya. Semuanya menundukkan kepalanya tertawa, kecuali Aksa, Diky, dan Helena dan Randy yang tertawa keras memukuli Renata yang berada disebelahnya.

"Diky! Amis gila!" Helena benar-benar jijik dan kesal karena Diky. Jika saja disitu tidak ada Aksa, mungkin Helena sudah memuntahkan isi perutnya di kepala Diky sebagai balas dendam.

"Maaf, Helen!" Diky berlari menghindari Helena yang mengejarnya dengan membawa telur ditangannya.

"Makanya Diky! Kalau punya tangan tu digunain buat hal yang berfaedah!" ucap Helena benar-benar geram.

"Helena! Mandi sana!" teriak Renata menjauhi Diky dan Helena karena tidak mau terdampak pertengkaran mereka.

"Ya kali! Masa gue harus mandi di sini!" rengek Helena mengusap dahinya yang terasa lengket.

EINFARBIGE [Monokrom]Where stories live. Discover now