62. I Hate You I Love You

Start from the beginning
                                    

"Aku tidak tahu masalahmu dengan Steven apa. Tapi, semoga cepat selesai, ya. Aku tidak tahan melihatmu uring-uringan seperti sekarang ini."

Calista tidak menanggapi lagi. Dia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan melipat tangannya di dada. Perasaannya masih kesal. Sangat kesal. Ia menoleh ke tempat Steven dan Sonya yang masih berdansa.

"Sialan," umpatnya pelan.

"Justru malah kau yang cemburu. Benar, kan?" goda Stephanie geleng-geleng seraya terkekeh geli.

Menoleh pada Stephanie, Calista mendengus kasar. "Entahlah. Rasanya aku ingin keluar dari gedung ini secepatnya."

Beberapa lama kemudian, Steven menghentikan dansanya. Ia meninggalkan Sonya dan berjalan cepat menuju meja Calista dan Stephanie. Ia ingin menghampiri Calista.

Jantung Calista deg-degan, gugup campur takut ketika Steven menatapnya tajam seraya melangkah mendekatinya.

"Calista, get up," perintah Steven setelah berhenti dan berdiri di dekat Calista.

"Tidak mau. Untuk apa?"

"Jangan banyak tanya dan bangunlah. Ikut aku."

Calista masih bergeming dengan kepala mendongak dan mata menatap ke atas, ke arah Steven yang berdiri menunduk kepadanya.

"Cepat berdiri dan ayo berdansa denganku. Aku tidak menerima penolakan."

"Pertama, kau hina dan rendahan. Kedua, kau bajingan keparat yang gila," maki Calista. "Tapi, baiklah."

Calista berdiri. Tangannya langsung digenggam oleh Steven kemudian ditarik menuju ke tengah.

Musik berganti menjadi instrument piano karya Yiruma yang berjudul River Flows in You.

Alunan melodi pelan yang indah itu membuat para hadirin terhanyut untuk menikmati musik lebih dalam.

Gerakan dansa pun berubah tidak secepat tadi. Mengikuti irama dari musik yang dihasilkan.

Di tengah sana, Steven membawa tubuh Calista ke dalam dekapannya. Bergerak pelan ke kanan dan ke kiri. Calista menempelkan pipi kanannya pada dada bidang milik Steven. Tiba-tiba saja, matanya memanas, berkaca-kaca.

Dengan lirih Calista mengatakan,

"You hurt me."

"I know," balas Steven pelan. Dagunya menempel pada puncak kepala Calista.

"I really fuckin' hate you."

"I know."

"You such a liar. You're aggressive, manipulative, like I've never hated a man like you before."

"I know …."

"I hate … I hate that I love you."

Bulir kristal milik Calista menetes keluar membasahi pipinya. Akhirnya dia mengakui juga. Dia jujur juga mengenai perasaannya yang sebenarnya. Bahwa dia … juga telah jatuh cinta kepada pria di hadapannya. Kepada Steven. Kepada kedua kepribadiannya sekaligus.

Steven bungkam. Mungkin masih terkejut dengan pengakuan Calista. Berikutnya, ia mencium puncak kepala Calista lama. Dekapannya pada tubuh Calista semakin erat.

Setelah itu Steven berujar,

"I really fuckin' happy to know that you love me too."

÷÷÷

"Kau tahu betapa frustasinya aku saat melihat dirimu bersama William tadi?" tanya Steven dengan suara berat setelah mendudukkan badan Calista di atas wastafel.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Where stories live. Discover now