78. RENCANA BHAGI

1K 156 210
                                    


78. RENCANA BHAGI

* * *

"Lo jangan peduliin Sadajiwa dulu sebelum gue benar-benar sampai di kantor polisi!"

Ucapan Bhagiraja membuat Noura tersadar, ia hanya mengangguk. Noura kembali datang ke rumah Bhagiraja, kali ini perasaannya sedang berbeda. Ia merasa tidak tenang dengan kejadian yang baru saja ia alami.

"Den Bhagi, mau minum atau langsung makan?"

Bhagiraja menghela napasnya, ia sebenarnya malas ditanya seperti ini setiap pulang sekolah. "Gak usah buat apa-apa, Bi."

Bhagiraja langsung menaruh tasnya di sofa dan balik lagi menghampiri Noura yang berdiri di sana menunggunya. Ketika cowok itu melangkah masih saja banyak pertanyaan yang diberikan.

"Den Bhagi sama pacarnya mau ke mana?"

"Saya mau keluar sama pacar saya, Bi." Bhagiraja menjawabnya dengan cepat. Ia menggenggam Noura untuk menuju mobil cewek itu, sebelum mereka pulang tadi, Noura sudah menghubungi Pak Yandi untuk langsung ke rumah Bhagiraja saja.

Saat sampai pintu Bhagiraja langsung ditahan begitu saja, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk cowok itu lagi. Penjaga suruhan papanya itu tampak menjalani tugasnya dengan baik dan Bhagiraja membenci itu.

"Gue mau jalan sama cewek gue," ucap Bhagiraja dengan nada meninggi. "Bilang ke bos lo, lo gak mungkin ikut gue yang lagi pacaran!"

Dengan langkah cepat, Bhagiraja langsung membawa Noura keluar dari rumahnya. Pak Yandi, sopir cewek itu sudah menunggu di depan sana. Keduanya masuk ke dalam mobil, sementara Bhagiraja memastikan kalau penjaganya belum bergerak untuk mengikuti.

"Pak, tolong jalan yang cepat!" Bhagiraja memerintah. "Nanti turunin saya dan Noura di persimpangan, pas saya dan Noura udah turun. Bapak lanjut aja jalan terus, karena penjaga saya bakal ikutin mobil ini."

"Iya, Pak Yandi. Noura mohon buat terus jalan, terserah Bapak ke mana. Asal mobil-mobil di belakang gak curiga." Noura memintanya dengan perlahan, setidaknya ia sudah merasa sedikit tenang sekarang. "Soalnya Noura sama Bhagiraja mau naik angkutan umum."

"Siap Non Nou!" Pak Yandi mengangguk patuh. Beliau menjalankan mobilnya dengan cepat, ia juga sejak tadi sudah memastikan mobil apa yang mengikutinya nanti. "Nanti Non Nou pulangnya sama siapa?"

"Saya bisa pulang sendiri, Pak."

Ketika mereka sampai di persimpangan, Bhagiraja memastikan ke arah belakang kalau penjaga suruhan papanya itu belum sampai. Ia langsung membantu Noura untuk berjalan cepat. Jika menunggu taksi di sana juga akan lama, maka Bhagiraja memutuskan untuk memilih angkutan umum lain.

Mereka langsung naik metro mini yang sudah ingin jalan, Bhagiraja langsung masuk bersama Noura. Memilih tempat duduk agar mereka tidak terlihat dari jalan tadi. Sementara Noura melihat wajah Bhagiraja yang kini berkeringat.

"Lo udah siapin ini dari lama?" Noura bertanya ke cowok itu yang kini menoleh.

"Ya, sampai gue lihat lo dekat sama Sadajiwa, gue udah nyusun banyak cara. Gue harus melakukan ini, karena gue tau, bokap gue sembunyiin surat panggilan itu." Bhagiraja membersihkan keringatnya. "Gue udah baca di mana tempat yang seharusnya sejak lama gue datangi."

Noura mengangguk paham, mereka akhirnya turun di salah satu jalan yang tidak Noura tahu. Bhagiraja yang membawanya sampai di tempat ini. Cowok itu masih menggenggamnya sambil berjalan ke tempat yang semakin lama terlihat.

Tempat kepolisian di sana sudah terlihat jelas. Bhagiraja seakan berjalan mantap untuk sampai tempat itu. Namun ketika mereka sampai di depan, Noura menghentikan langkahnya.

"Lo bisa masuk sendiri kan?" Noura bertanya. "Ini masalah lo, Bhagi. Gue udah bantu lo sampai sini."

Bhagiraja mengangguk. "Ya, thanks karena lo udah bantu gue, Noura."

"Gue yakin," jeda Noura tersenyum. "Bitha senang karena dia tau lo sebenarnya peduli sama dia."

Bhagiraja ikut tersenyum. "Semoga Bitha tau ... gue juga sangat mencintai dia."

Ketika Bhagiraja masuk ke dalam sana, Noura berbalik badan. Ia harus datang ke toko Sadajiwa, menjelaskan kepada cowok itu. Ini hanya kesalahpahaman, Sadajiwa harus mendengarkannya.

Sementara Bhagiraja yang sudah sampai di sana, langsung ditanya tujuannya datang ke tempat itu. "Ada keperluan apa ya?"

"Saya Bhagiraja." Cowok itu memberi tahu. "Saya datang ke sini untuk memenuhi surat panggilan kepolisian."

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio

Follow Instagram :@erlitascorpio

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SADAJIWAWhere stories live. Discover now