60. MARAH

1.2K 144 48
                                    

* * *

"Rumah lo ... di sini?" Bhagiraja menanyakan itu karena tempat ini sama sekali tidak asing baginya.

Noura yang mendengar itu menggeleng cepat. "Bukan. Ini jalan ke tempat toko Sadajiwa."

"Jadi lo beneran tidur bareng sama dia?" tebak Bhagiraja langsung, cowok itu bahkan terlalu cepat menyimpulkan. "Gue pikir lo beda dari Bith—"

"Gue jelas beda dari Bitha. Gue gak pernah tidur sama Jiwa." Noura memotong ucapan itu. "Lo udah janji sama gue, Bhagi. Kalau lo bisanya menuduh gue lebih baik rencana lo berhenti di sini aja."

"Maaf." Bhagiraja langsung terdiam mendengar itu. Sampai suara Noura berteriak memintanya berhenti dan Bhagiraja menginjak rem mobilnya, mereka berhenti tepat di pinggir jalan.

"Gue turun di sini, jangan sampai Jiwa tau kalau gue pergi sama lo."

Bhagiraja tidak membalas ucapan cewek itu, sementara Noura sudah keluar dari mobil. Ia membiarkan Bhagiraja pergi dari sana baru dirinya berjalan menuju toko Sadajiwa. Ketika Bhagiraja sudah tidak terlihat lagi, Noura langsung mengarah ke toko itu.

"Bhagiraja ...."

Suara berat itu masuk ke pendengarannya membuat Noura terkejut dan berbalik. Ia melihat Pal berada tepat di belakangnya sambil tak lepas memerhatikan.

"Setelah Sadajiwa bela lo di depan semua orang, sampai mukul Bhagiraja. Sementara cewek yang dia bela ternyata jalan sama orang yang paling dia benci." Pal tertawa atas ucapannya sendiri. "Kisah cinta yang rumit."

"Jangan sok tau!" kesal Noura karena ternyata sifat cowok di dekatnya ini menjengkelkan.

"Gue tau, gue lihat lo turun dari mobilnya." Pal menjawab itu dengan santai. Ia mengikuti langkah kaki Noura yang semakin cepat.

Noura menghentikan langkahnya sejenak. "Bisa gak sih lo nggak usah ikut campur urusan gue?! Lo siapa sih? Lo cuma pegawai Sadajiwa. Dan gak seharusnya lo sok tau sama masalah bos lo sendiri."

Pal tersenyum mendengar itu. Bahkan dia yang lebih dulu sampai di pintu toko dan membantu membukakan pintu cewek itu. Noura hanya bisa menatap Pal kesal.

"Siapa nih yang dateng?" tanya Pal berteriak ramah, suaranya memenuhi satu toko, sampai Araf dan Sadajiwa melihat ke arah cowok itu lalu berganti pada cewek yang berada di belakangnya.

Noura dapat melihat keadaan dalam toko yang kini memerhatikan dirinya. Sementara Pal masih tersenyum, memberikan Noura jalan untuk masuk. "Selamat datang di toko Sadajiwa, Bidadari cantik."

Araf berjalan mendekat. "Itu panggilan sayang gue, jangan dipake!" tegurnya tak terima, namun secepat itu pula pandangannya mengarah pada Noura. "Hai, Bidadari!"

Mendengar itu Noura mengangguk kaku. Bahkan ia melihat Sadajiwa yang masih menatap dirinya dari meja, walau sekarang fokus cowok itu bukan pada komputer. Namun Noura merasa tidak enak karena tadi dia pergi bersama Bhagiraja.

Noura seperti biasanya, lebih dulu menghampiri Sadajiwa yang tidak bergerak di tempatnya. "Gue baru cek hape. Maaf, gak kasih tau lo dulu kalau gue pulang duluan."

"Lo pulang duluan ke mana?" tanya Sadajiwa langsung. "Lo bahkan belum ganti baju."

Mendengar itu Noura terdiam sejenak, ia memang belum mengganti pakaiannya. "Iya, bukan pulang ke rumah. Maksud gue pergi ke tempat lain."

"Oh," balas Sadajiwa singkat.

Membuat Noura jadi merasa canggung karena respons itu. "Lo gak marah kan?"

"Nggak." Sadajiwa menjawabnya, dia masih menatap Noura.

"Tapi kenapa bicaranya gak ramah?" tanya Noura lagi. "Sekarang nadanya dingin. Gue tau kalau lo lagi marah."

"Asal lo kasih kabar ke gue."

Sadajiwa berdiri dari meja kerja. Ia berjalan ke arah Noura, cowok itu bahkan mengajak Noura ke luar toko. Mencari udara segar yang sebenarnya sejak tadi menyesakkan dirinya. Perasaan khawatir hanya karena memikirkan cewek itu.

"Gue gak akan marah, Noura."

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio

Follow Instagram :@erlitascorpio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SADAJIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang