5. ORANG ISENG

3.2K 320 6K
                                    

5. ORANG ISENG

Kamu membicarakan kebaikan masa depan kita. Tapi kamu tidak bisa mewujudkannya.

* * *

Mereka berdua melakukan pembicaraan di depan toko bertuliskan Sadajiwa. Wajah masam cowok itu masih terlihat jelas. Tapi sekarang tatapannya mengarah pada seragam yang dikenakan oleh Noura sama seperti seragam yang dikenakan olehnya.

"Jadi lo murid IHS juga." Sadajiwa yang kini memulai pembicaraan.

Noura yang mendengar itu ikut menoleh ke seragamnya, ia terkekeh pelan, dan mengangguk. "Iya, gue memang murid IHS."

"Dan lo mau ngomong apa? Waktu lo cuma sepuluh menit, waktu selesai lo bisa pergi dari toko gue!"

Menghadapi Sadajiwa membuatnya emosi, lagian siapa juga yang ingin berbicara lama dengan cowok itu? Kehadiran Noura di sini hanya untuk menyelesaikan masalahnya. Noura kembali melirik kaca toko yang ia pecahkan, walaupun hanya beberapa bagian yang pecah tapi memang semuanya harus diganti baru.

Noura mengeluarkan uang tunai dari dalam tasnya berjumlah sepuluh juta, ia langsung memberikannya pada Sadajiwa. "Gue mau bayar ganti rugi. Kurang ya sepuluh juta? Nanti kalau kurang kasih tau gue, gue bisa tambahin."

Namun Sadajiwa tidak menerima uang itu, membiarkan tangan Noura terangkat tanpa ada balasan. "Gue udah bilang ke lo, kan?" tanyanya sekali lagi. "Gue gak butuh uang lo."

"Kenapa?" tanya Noura bingung. "Lo rugi karena gue."

"Gue gak mau punya urusan sama orang lain." Sadajiwa menjawabnya dengan tegas. "Lebih baik lo pulang dan bawa uang itu!"

"Kenapa gak terima aja sih?" kata Noura kini meninggikan suaranya.

Sadajiwa menggeleng cepat, ia bahkan mulai berjalan meninggalkan Noura untuk masuk ke dalam toko. Tapi secepat itu pula Noura menahannya. Dengan kasar ia mendorong Sadajiwa agar kembali pada tempat semula cowok itu berdiri.

"Waktu sepuluh menit gue belum selesai," seru Noura tidak terima dengan sikap seenaknya Sadajiwa. "Gue gak terima lo pergi gitu aja."

"Pembicaraan ini selesai ketika gue menolak uang itu." Sadajiwa mengatakannya lagi dan lagi dengan tatapan yang membuat Noura semakin kesal. "Anggap aja lo gak pernah mabuk dan datang ke sini untuk pecahin kaca toko gue. Anggap itu semua gak pernah terjadi dan lo gak perlu ganti rugi apapun."

Noura terdiam mendengar kata-kata itu, bahkan Sadajiwa sudah meninggalkannya masuk ke dalam toko. Tak peduli dengan tanggapan Noura yang berdiri dengan diam setelah memikirkan apa yang terjadi padanya.

Melirik ke dalam, semuanya kembali seperti semula, dan Sadajiwa pun menanggapi pegawainya tanpa menoleh lagi ke arah Noura. Sadajiwa pikir semua ucapan cowok itu harus dituruti? Tidak. Noura bukan orang seperti itu. Jika masalah ini hanya diputuskan oleh sepihak, itu artinya tidak pernah selesai.

Noura masuk ke dalam toko, dirinya menjadi pusat perhatian lagi oleh beberapa pegawai di sana. Mungkin Sadajiwa juga belum menyadari kehadiran Noura di sana. Dengan perasaan yang sangat marah, Noura masih memegang uang tunai sepuluh juta itu dengan cengkraman kuat.

"Bos, itu bidadari cantik datang lagi."

Mendengar ucapan Araf membuat Sadajiwa kini ikut menoleh ke sana. Tepat dimana Noura baru menghentikan langkahnya. Menatapnya dengan penuh kebencian.

Noura dengan cepat melempar uang itu tepat ke arah Sadajiwa. Tidak peduli kini berlembar-lembar uang sudah berserakan di mana-mana. Yang dilakukan Noura membuat semua orang di dalam toko itu terkejut, kecuali Sadajiwa.

"Kalau lo memang gak mau uang itu, fine!" Noura berbicara dengan sangat keras, jelas amarah cewek itu memuncak, apalagi terlihat dari kulit wajahnya yang putih kini memerah. "Gue juga gak butuh uangnya, karena gue udah niat kasih uang itu buat lo."

Noura langsung berbalik dan berlari ke luar dari toko. Ia sudah sangat emosional karena menghadapi Sadajiwa. Semuanya memang dibuat susah oleh cowok itu.

Sadajiwa kini menatap kepergian Noura tanpa sedikit pun untuk beralih. Ia masih menatap sisa langkah di mana cewek itu pergi. Tanpa sadar sejak tadi ia sudah mengepalkan tangannya.

"Bos, itu bidadari cantik kenapa?" tanya Araf yang mendapat tatapan bertanya juga dari Pal. Ia memang mengetahui Noura, tapi ia tidak tahu jika cewek itu berurusan dengan Sadajiwa.

Dihelanya napas berat, kini Sadajiwa kembali fokus pada laporan yang sedang ia kerjakan. Walau ia tidak pernah menyangkal bahwa yang dilakukan Noura tadi mengusik pikirannya.

"Biarin aja, orang iseng."

* * *

Semoga kalian suka ya sama cerita ini🥰

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio

Follow Instagram :@erlitascorpio

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
SADAJIWAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن