1. DIA PENCIPTA MASALAH

5.9K 463 2K
                                    

1. DIA PENCIPTA MASALAH

Sebelum benar-benar pergi, setidaknya kamu menyadari ada seseorang yang berharap kamu tetap di sini.

* * *

Noura membuka mata perlahan, menyesuaikan diri dengan cahaya, dan kemudian melihat seorang cowok kini berdiri memperhatikan dirinya. Terkejut, ia bangkit dan memberikan tatapan bingung.

"Siapa lo?"

Terlihat cowok itu memutar bola matanya malas. "Harusnya gue yang tanya, lo siapa?"

Noura berusaha mengingat apa yang telah terjadi, tapi ia masih merasa pusing memikirkannya, ia kemudian menatap mata cowok itu lagi. "Nama gue Noura--" ucapnya cepat namun kini ia teringat akan suatu hal. "Jangan bilang lo pemilik toko aksesori motor itu?"

"Ya," jawabnya dengan nada kesal. "Lo yang buat kaca toko gue hancur."

Noura meringis mendengar itu. "Maaf, gue panik."

"Dan lo buat gue repot harus bawa lo ke rumah sakit." Ucapan cowok itu makin membuat Noura merasa bersalah.

"Iya, gue tau kok," jawab Noura jadi kesal karena cowok itu terus mengungkit-ungkit kerusakan yang telah Noura buat. "Nanti gue bayar semuanya."

Cowok itu menghela napas dan bersiap pergi dari hadapan Noura. Sebelum itu terjadi, Noura dengan cepat meraih tangannya, menahan cowok itu untuk tidak pergi.

"Mau ke mana?"

"Pulang lah, gue udah gak ada urusan di sini." Jawabannya selalu menyentak.

"Boleh minta bantuan lagi?" Noura bertanya dengan pelan. "Tolong antar gue pulang ke rumah. Gue takut di jalan."

"Nggak." Balasan itu seolah menjawab semuanya tapi Noura tidak akan menyerah begitu saja.

"Gue bayar semuanya," ucap Noura lagi. "Janji. Gue gak bohong. Lagi pula ini juga salah lo, coba lo tolong gue langsung pas di toko, jadinya lo gak perlu bawa gue ke rumah sakit."

"Apa lo bilang? Salah gue?" tanya cowok itu dengan tidak percaya. Ia memang mencium bau alkohol ketika membawa Noura ke rumah sakit. "Ingat! Yang mabuk itu siapa? Lo yang mabuk! Lo yang jalan sendirian, gimana lo gak mengundang laki-laki?! Kalau gue gak bawa lo ke sini, hidup lo gak akan pernah tenang lagi."

Noura masih memegang lengan cowok itu, tapi tatapannya kini sedikit melembut. Ia menyadari jika cowok itu tidak membantunya, atau dengan pecahnya toko miliknya, mungkin Noura tidak akan bisa di sini. Di mana keadaannya masih baik-baik saja, dan ia juga tidak menyalahkan Vadjar karena itu.

Astaga, Vadjar lagi-Vadjar lagi. Mengapa dia terus yang berputar di pikiran Noura?

"Jadi lo beneran gak mau bantu gue pulang?" tanya Noura.

"Kenapa harus gue?" tanyanya untuk ke sekian kali.

Noura terdiam sejenak, ia jadi kembali memperhatikan wajah cowok di depannya. "Karena gue yakin lo gak akan apa-apain gue."

Keduanya jadi terdiam. Noura melihat mata cokelat itu kini juga menatap matanya. Noura memang tidak bisa menyangkal bahwa cowok di hadapannya bahkan lebih tampan dari Vadjar. Entahlah mungkin saking kesalnya dengan Vadjar, Noura akhirnya menjelek-jelekkan mantannya itu.

"Jadi?" tanya Noura lebih dulu, membuyarkan keheningan.

"Bangun lo!" Perintah cowok itu sukses membuat senyum Noura mengembang.

Itu sudah menjawab semuanya, cowok itu akhirnya mau mengantarnya pulang ke rumah.

Noura melepas pegangan tangannya dari cowok itu, dengan cepat turun dari ranjang, ia sedikit merapikan pakaiannya. Ia berjalan mengejar cowok itu untuk menyamai langkah. "Nama lo siapa?" tanyanya.

Tidak ada suara yang menjawab membuat Noura berdecak kecil. "Gak mau jawab? Gue cuma mau tau nama lo."

"Sadajiwa," jawabnya sangat cepat dan singkat.

Noura terkejut dan menghentikan langkahnya. Ia jadi teringat satu nama familier di sekolahnya. Tetapi Noura tidak pernah melihat dan tahu pemilik nama itu sebelumnya.

Cowok yang mengaku bernama Sadajiwa ikut berhenti, ia berbalik dan menghadap tepat pada tempat Noura berdiri. "Kenapa lo diam?"

"Lo murid IHS?" Noura berharap jawaban 'tidak' dari mulut Sadajiwa.

Sadajiwa mengernyit, tapi ia seakan langsung paham kalau IHS adalah singkatan dari Indonesia History School. Namun jawaban cowok itu tidak sesuai dengan harapan Noura.

"Ya."

Astaga! Jadi sejak tadi Noura sedang berbicara dengan Sadajiwa, cowok yang selalu menjadi topik pembicaraan oleh teman-temannya di sekolah.

Dia Sadajiwa yang terkenal selalu menciptakan masalah.

* * *

Semoga sukaa terus ya🥰

Bantu dukung cerita ini dengan beri vote juga komentar yaa

Yuk spam next juga boleh hehe

Terima kasih❤

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SADAJIWAWhere stories live. Discover now