SADAJIWA

37. LO SUKA SAMA DIA?

37. LO SUKA SAMA DIA?

Tidak apa-apa untuk tidak selalu cukup menurut orang lain.

* * *

Noura melirik jam tangannya, sebentar lagi waktu pelajaran kimia akan segera berakhir. Cewek itu juga sudah mulai merapikan bukunya ke dalam tas. Bel istirahat akan berbunyi ketika jarum panjang tepat pada angka dua belas. Benar saja bel berbunyi ketika Noura selesai memasukkan bukunya tadi.

"Langsung ke kantin kan, Ra?" tanya Noura pada Ira yang dibalas anggukan oleh cewek itu.

Tidak lama mereka langsung berjalan keluar kelas. Sudah banyak murid yang berjalan melewati depan kelasnya untuk menuju ke kantin. Noura menoleh ke kanan dan kiri sambil melihat apa yang terjadi di luar kelasnya, ketika tidak ada yang perlu diperhatikan ia dan Ira pun berjalan sama seperti yang lain untuk segera ke kantin.

"Lo belum cerita ke gue, kenapa tadi lo telat masuk sekolah?" Ira yang bertanya di antara barisan antrean makanan ini membuat Noura menoleh padanya.

Noura tersenyum kecil. "Nanti aja gue cerita."

Ira menghela napasnya dan harus menunggu mereka memesan makanan dulu sampai Noura menceritakan apa yang ia tanya tadi. Tidak biasanya Noura telat bahkan sampai pelajaran sudah berganti jam kedua. Bersyukurnya di IHS, batas maksimal telat adalah jam ketiga, itupun harus memberi alasan yang jelas kenapa bisa telat.

Mereka berdua mencari tempat duduk dan menemukan yang kosong tepat di dekat dinding. Noura mengambil tempat duduk yang berhadapan langsung dengan Ira. Ia meletakkan makanan dan minumannya di meja, bergegas ke tempat cuci tangan, dan kembali melahap makanannya.

"Jadi?" tanya Ira lagi melanjutkan pertanyaannya tadi.

"Oh, iya gue kesiangan." Noura menjawabnya singkat.

"Serius lo kesiangan?" tanya Ira tidak percaya. "Gak mungkin lo bisa masuk gerbang kalau lo jawab kesiangan, Nou."

"Ya gue kasih alasan lain. Gue bilang aja abis dari rumah sakit."

"Siapa yang sakit?" tanya Ira lagi.

Noura mengedikkan bahunya. "Ya orang sakit lah."

"Ya siapa yang sakit sampai lo dari sana, Nou?" Ira gemas karena cewek itu seperti memutar percakapan.

"Gue gak tau siapa yang sakit," jelas Noura. "Gue cuma bilang dari rumah sakit, mereka langsung percaya."

Ira terbengong mendengar itu. "Jadi lo gak dari rumah sakit?"

"Nggak," balas Noura menggelengkan kepalanya.

"Jangan bilang lo pergi ke kelab lagi?" tanya Ira menebak. "Nou, kan gue udah bilang sama lo. Gue sama lo memang belum berteman lama, tapi seenggaknya lo masih punya teman buat cerita. Lo punya manusia buat bertukar pikiran. Bukan sama minuman alkohol, Nou."

"Gue gak ke kelab. Gue dari toko Sadajiwa."

"Hah?" Untuk kesekian kalinya Ira terbelalak, bahkan kali ini lebih dari yang pernah ia lakukan. "Nou jangan bilang ... lo sama dia beneran—"

"Beneran apa sih?" potong Noura tidak suka. "Jangan kayak yang lain deh, gue gak melakukan apa-apa sama dia. Cuma ketiduran aja di tokonya."

"Tapi Nou, semakin lama lo malah semakin dekat sama dia." Ira mengatakan itu dengan tegas, hampir berteriak. "Dan dari sekian tempat yang bisa lo datangi, kenapa harus toko Sadajiwa? Kenapa harus toko itu kalau bukan karena lo memang mau dekat sama dia?"

Noura terdiam sejenak mendengar itu. "Memangnya aneh kalau gue datang ke tokonya?"

"Astaga pake ditanya," kesal Ira dengan temannya itu yang tidak menyadari tujuannya. "Lo itu naik motor aja gak pernah. Punya motor juga nggak. Buat apa datang ke toko aksesoris motor kalau yang lo datengin itu pemilik tokonya?"

"Ya ... iya sih." Noura tidak mengelak itu.

"Itu artinya lo tertarik sama dia!" Ira mengulang dengan nada yang sama. "Ngaku kalau lo suka sama Sadajiwa?"

Noura menghentikan kegiatan makannya, cewek itu mendongak untuk menatap Ira.

"Ngaku, Nou?!" ulang Ira masih memaksa.

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio