47. PEMILIK TOKO

1.8K 210 47
                                    


47. PEMILIK TOKO

Dan kali ini, aku jatuh cinta.

* * *

Seperti biasa Noura ada pelajaran renang. Cewek itu sudah berganti pakaian dan melakukan pemanasan. Ia tidak akan mengulang kejadian waktu itu jadi sebisa mungkin berusaha untuk tidak keram. Ia sudah duduk di kursi penonton sambil menunggu gilirannya dipanggil.

Ketika Noura sedang melihat ke arah kolam, pintu terdengar berbunyi menandakan seseorang baru saja masuk. Di sana Pak Anhar melihat Sadajiwa yang baru saja datang, seolah sudah langganan cowok itu mengambil nilai olahraga namun bukan pada guru aslinya.

"Sorry, Sir, saya ambil jam pengganti lagi." Sadajiwa terdengar mengatakan itu.

Pak Anhar merasa capek berurusan dengan murud seperti Sadajiwa. "Ya sudah kamu tunggu di sana. Karena ini bukan bagian kelas kamu, saya panggil paling terakhir."

Sadajiwa mengangguk, cowok itu mulai melakukan pemanasan sendirian. Tidak lama, ia langsung mengambil tempat duduk penonton. Sambil meregangkan ototnya dan kini ia juga melihat ke arah kolam. Namun di seberang sana matanya menangkap Noura yang sedang melihat ke arahnya.

Noura memang sejak tadi memerhatikan Sadajiwa. Cowok itu sepertinya baru tersadar sekarang karena kini mereka saling melempar pandang. Ketika mengingat malam itu, Noura tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Sambil menatap Sadajiwa, Noura tersenyum sangat lebar bahkan hampir tertawa jika ia tidak ingat mungkin saja orang-orang akan menatapnya aneh.

Sadajiwa juga tersenyum. Bukan karena malam itu, tapi ekspresi lucu yang dilakukan Noura sekarang membuatnya mengangkat kedua ujung bibirnya.

"Noura Elrin!"

Teriakan itu baru menyadarkan Noura untuk menoleh ke arah Pak Anhar. "Saya udah panggil kamu enam kali. Kamu malah senyum-senyum sendirian di sana!"

Suara Pak Anhar membuat yang lain juga menoleh ke arah Noura, ia begitu malu karena tertangkap tersenyum. Apalagi di sana bukan hanya dari kelasnya saja, tapi gabungan kelas lain juga. Bertambah kali lipat rasanya ia ingin menceburkan diri ke dalam air.

"Maaf, Sir." Noura mengambil posisinya dan mendengar yang lain tertawa karena kelucuan cewek itu.

"Kamu ini malah senyum-senyum sendiri, kesambet baru tau kamu!" Pak Anhar kembali berbicara seperti itu membuat Noura benar-benar kesal mendengarnya.

Ia sudah mengambil ancang-ancang dan berenang seperti biasanya. Kali ini cewek itu tidak merasakan keram lagi. Dan setelah melakukan latihan, Noura memutuskan untuk ke ruang ganti dan membersihkan badannya. Waktu sudah sangat sore untuk pulang, pelajaran renang memang menyita banyak waktu karena banyaknya murid yang juga mengambil jam disatu hari yang sama.

Ketika di depan sekolah, ia berpapasan dengan Sadajiwa. Cowok itu berjalan ke arah motornya. Noura lagi dan lagi melemparkan senyumnya pada Sadajiwa dan cowok itu kembali menyadari keberadaan Noura.

"Kenapa senyum?" tanya Sadajiwa bingung, ia kira di dekat kolam renang tadi Noura hanya menyapanya namun sekarang cewek itu melakukan hal yang sama.

"Lagi mau senyum aja." Noura berjalan mendekati Sadajiwa. Walau kedekatan cewek itu sekarang membuat orang-orang melirik sebentar ke arahnya.

"Ke semua orang?" Sadajiwa bertanya lagi. "Tapi yang lain gak ada yang senyum ke lo."

"Nggak." Noura masih mempertahakan senyumnya. Kali ini malu-malu. "Cuma ke lo doang."

Mendengar itu, Sadajiwa jadi tertawa. "Jadi beneran suka sama gue?"

"Iya," balas Noura mengangguk cepat. "Beneran suka."

Sadajiwa memakai helm-nya, ia juga sudah naik ke motor. Melihat Noura yang memerhatikannya saja membuat Sadajiwa bertanya, "Sopir lo masih lama?"

"Sopir?" Noura seakan baru tersadar, ponsel yang sejak tadi di tangannya malah digenggam saja, bukannya segera menelepon sopirnya. "Astaga, lupa!"

Noura panik dan langsung mencari nomor telepon sopirnya. Namun Sadajiwa tiba-tiba saja mengambil ponselnya dan memasukkan ke dalam tas cowok itu. "Naik motor gue!"

"Lho, kok jadi naik motor lo?" tanya Noura bingung.

"Pulangnya nanti." Sadajiwa menjawab itu. "Kayak biasa, lo ke toko gue dulu." Di balik helm-nya Sadajiwa kembali tersenyum. "Mau, kan?"

"Tapi gue gak beli apa-apa di sana."

Sadajiwa meminta Noura segera naik ke motornya. "Kan lo ke sana cuma mau ketemu gue. Kali ini gue langsung yang anterin."

"Di antar langsung pemilik tokonya?" tanya Noura lagi, ia sudah naik ke atas motor. Tertawa mendengar Sadajiwa menggodanya seperti itu.

"Iya, sama pemilik tokonya."

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio

SADAJIWAWhere stories live. Discover now