SADAJIWA

36. SEMUANYA TERASA BERBEDA

36. SEMUANYA TERASA BERBEDA

* * *

Sadajiwa menyandarkan kepalanya di sofa. Ia baru dari bawah untuk mengatakan kepada supir Noura agar tidur di tokonya saja karena cewek itu juga tertidur di kamarnya. Sadajiwa memejamkan matanya sambil memijat pelipis. Hari ini kata-kata yang Noura ucapkan membuatnya menyadari bahwa itu adalah isi hatinya tentang Bitha.

Jika anak itu hidup, Sadajiwa tidak mungkin memaksa cewek itu untuk bersamanya ketika hati Bitha memilih Bhagiraja. Hanya saja Sadajiwa mungkin akan meratapi nasibnya yang tak bisa memiliki siapapun baik Bitha dan anaknya.

"Bi." Suara panggilan itu menyadarkan Sadajiwa untuk membuatnya menoleh ke arah kasurnya.

"Bi Sri!"

Sadajiwa langsung menghampiri Noura yang tertidur di kasur. Cewek itu masih memejamkan matanya, saat itu Noura juga mengigau seperti ini. Dan Sadajiwa tidak tahu harus melakukan apa.

Satu-satunya yang ia paham adalah Noura membutuhkan tangannya untuk digenggam. Namun sekarang cewek itu tidak memberikan petunjuk apapun selain memanggil Bi Sri.

Sadajiwa mengusap rambut Noura perlahan. Cewek itu masih terlelap di dalam tidurnya dan tidak lagi memanggil Bi Sri seperti tadi. Namun ia jadi tidak bisa tidur, memikirkan Bitha yang kini tidak ada lagi di sampingnya.

"Jiwa!" Bitha berteriak dan berlari menghampirinya. Hari itu wajah Bitha sangat bahagia entah karena apa.

"Tha!" ucap Sadajiwa karena Bitha sudah membuat mereka menjadi perhatian banyak orang. "Kenapa semangat banget?"

Bitha tersenyum lebih dulu. "Lagi senang aja."

"Senang?" tanya Sadajiwa tertarik karena bisa melihat wajah Bitha tersenyum adalah sebuah kebahagiaan.

"Iya," jawab Bitha lagi. "Kamu tau kan Bhagiraja? Anak 10 IPS 2 itu?"

"Ya ...." Sadajiwa menampilkan wajah bingung sekaligus merasa tidak suka karena Bitha menyebutkan nama cowok lain untuk pertama kalinya selama pertemanan mereka.

Bitha kembali menunjukkan senyumnya, kali ini terlihat malu. "Aku suka sama dia."

Sadajiwa langsung terdiam mendengar itu. Sejak pertemanannya dengan Bitha di kelas 9 SMA, mungkin Sadajiwa tidak merasa bahwa Bitha adalah teman yang sangat spesial dihidupnya. Hingga mereka semakin dekat sampai detik ini, dan ketika cewek itu menyebutkan nama laki-laki lain, Sadajiwa merasa tidak bahagia dengan itu.

Itu artinya, Bitha lebih dari apapun baginya. Hari-hari saat ia lalui ketika menjadi teman Bitha adalah kebahagiaan dan sekarang Bitha mengatakan bahwa dia mencintai Bhagiraja. Semuanya terasa berbeda.

"Aku kan ke luar dari kelas, ya." Bitha mulai bercerita. "Terus ada kakak kelas yang berhentiin Bhagiraja tepat banget di depan kelasku, kakak kelas baru tau kalau Bhagiraja ternyata dari keluarga musisi terkenal, dan aku juga baru tau tentang dia tadi."

Bitha memainkan jarinya seolah sedang mengingat apa yang tadi dia alami. "Terus kayaknya sih dari mukanya Bhagiraja terpaksa turutin permintaan kakak kelas buat dia bawain satu lagu pakai gitarnya. Tapi aku suka lihatnya, Jiwa. Bhagiraja ganteng banget dan dia juga jago main gitarnya."

"Menurut kamu, cowok yang kayak Bhagiraja itu suka dikasih apa, Jiwa?" tanya Bitha langsung. "Kalau aku kasih gitar, dia pasti punya. Terus aku harus kasih apa?"

Sadajiwa diam saja, berusaha tidak memedulikan itu.

"Jiwa, kok gak jawab sih?"

"Aku bukan Bhagiraja, Tha. Tanya dia langsung kan bisa."

"Oh," jawab Bitha menyadari. "Iya juga ya, kalau gak tanya langsung gak akan tau. Bhagiraja kayaknya orangnya tertutup gitu, Jiwa."

Bitha kini bangkit, melangkah pergi ke pintu kelas 10 IPA 1, kelas Sadajiwa. Sebelum Bitha menghilang dari sana, Sadajiwa sudah memanggilnya dengan suara keras. "Mau ke mana, Tha?"

Bitha berbalik mendengar suara Sadajiwa. "Mau ketemu Bhagiraja."

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio