42. SAMA SEPERTI MEREKA

1.7K 216 899
                                    

42. SAMA SEPERTI MEREKA

* * *

Noura membuka laptopnya. Ia langsung membuka browser untuk mencari nama yang sejak tadi mengganggu pikirannya. Nama toko itu, toko milik Sadajiwa di Google. Dengan jaringan cepat, Noura langsung menemukan yang dicarinya berada paling atas.

Ia membuka profil toko itu, foto di sana sama persis seperti toko yang selalu ia datangi. Toko yang mempertemukannya pertama kali dengan Sadajiwa. Di sana tertera profil lengkap toko tersebut, ada halaman pembelian, dan nomor kontak yang tertera.

Noura meraih ponselnya di atas kasur, cewek itu bersandar pada kursi belajarnya. Ia menggigit bibirnya ragu. Jam sudah menunjukkan pukul dua belas, tepat tengah malam tapi cewek itu sama sekali tidak bisa tidur walau sudah makan mi instan. Namun tangannya mengetik nomor telepon toko itu dan tanpa ia sadari, dirinya sudah menekan tombol pangil.

Terdengar dering dua kali, Noura mendekatkan ponselnya ke telinga. Cewek itu mengharapkan tidak ada yang mengangkat. Noura berharap Sadajiwa sudah tidur atau pergi ke mana agar teleponnya ini tidak diangkat. Tapi ternyata apa yang ia harapkan tidak terjadi ketika suara cowok itu kini terdengar di ponselnya.

"Siapa ya? Toko udah tutup dan tolong tau waktu, orang waras mana yang mau beli aksesoris motor tengah malam?" tanya Sadajiwa lebih dulu dan cowok itu terdengar emosi tapi Noura belum mengeluarkan suaranya. "Mau apa telepon? Toko ini bukan tempat buat prank. Lo bicara atau gue tutup?!"

"Ini gue!" jawab Noura setengah berteriak. Cewek itu refleks menutup mulutnya. "Gue yang telepon."

Tidak ada respons dari seberang sana membuat Noura kini melihat layar ponselnya, tapi masih tersambung ke panggilan namun tidak ada suara Sadajiwa yang akan membalas. "Jiwa."

"Noura?" Kini suara Sadajiwa terdengar memelan.

Noura tersenyum mendengar itu, Sadajiwa mengenal suaranya. "Iya ... hai!"

"Ada apa?" tanya Sadajiwa lagi. "Ada apa lo telepon gue tengah malam?"

"Gue gak mau beli apapun yang ada di toko lo." Noura memerhatikan layar laptopnya yang masih menampilkan foto toko Sadajiwa. "Tapi gue mau ngobrol sama lo."

"Ya, silakan!" Sadajiwa memberinya izin. Tanpa Noura tahu, cowok itu bahkan sudah duduk di meja kerjanya, tidak memedulikan sekitarnya yang sepi, dan membiarkan televisi di kamarnya terus menyala.

"Gue ganggu lo ya?" tanya Noura sekali lagi. "Kalau gue ganggu, gue matiin teleponnya. Gue cuma mau tes aja nomor telepon di Google itu aktif atau nggak. Ya ... cuma mau tes."

"Tes?" tanya Sadajiwa bingung. "Lo bahkan datang ke toko gue dengan gampang. Sekarang buat apa lo cari halaman promosi toko gue di Google?"

"Jadi gue boleh ngobrol sama lo sekarang?" Noura bertanya dengan bodohnya.

Sadajiwa berdeham. "Gue tunggu lo bicara."

"Gue gak tau harus mulai dari mana ... tapi ini pertanyaan gue ketiga kalinya buat tiga orang yang berbeda." Noura menggigit bibirnya ragu. "Dan orang ketiga itu adalah lo."

"Pertanyaan apa?" tanya Sadajiwa jadi penasaran ketika Noura mengatakan itu.

"Aneh ya kalau gue datang terus ke toko lo?" Noura kini menggigit kuku jarinya, ia jadi berdebar karena ini. Bodoh sekali rasanya Noura bertanya ke pemilik tokonya langsung.

"Aneh." Itulah jawaban Sadajiwa. "Karena lo gak pernah beli apa-apa dari toko gue."

Noura merasakan gugup. "Gue juga ... gak tau harus beli apa. Gue gak punya ... ya gak punya motor, jadi buat apa gue beli."

"Memang," jawab Sadajiwa lagi.

"Dan ... dua jawaban dari dua orang sebelum lo itu sama."

"Sama?" Terdengar suara Sadajiwa kembali meminta jawaban.

"Kata mereka, gue datang ke toko lo karena gue mau ketemu lo." Noura mengatakannya. "D-Dan ... kata mereka, gue datang ke toko lo karena—karena gue suka sama lo."

"Kata mereka?" Sadajiwa meminta penjelasan. "Noura, mereka siapa?"

"Dua orang yang gue tanya." Noura menghela napasnya berat. "Mereka pikir gue suka sama lo."

Sadajiwa mengangguk diseberang sana. "Itu kata mereka. Kalau kata lo?"

"Sama kayak yang mereka bilang."

Panggilan itu langsung diputus sepihak oleh Noura.

* * *

Semoga kalian terus suka yaa❤❤❤

Bantu ramaikan cerita SADAJIWA dengan vote, komentar, dan share ke teman-teman kalian sebanyak mungkin❤

Terima kasih❤❤❤

Follow Instagram :
@erlitascorpio

SADAJIWATahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon