『 65 : Fight 'em 』

Start from the beginning
                                    

Bukannya takut dengan ucapan Sehun, Jaejoong malah tersenyum tidak jelas; seperti orang bodoh saja. "Kau mengkhawatirkan ayah, Sehunnie?" Sungguh, bukan jawaban itu yang ingin Sehun dengar.

Pria yang kini berusia 24 tahun itu mendengus kasar. "Menurutmu?! Ahh, sudahlah! Aku akan ikut denganmu jika kau tetap memaksa pergi!" putusnya final.

Jaejoong tertawa renyah. Ia sangat senang membuat Sehun salah tingkah sendiri. Benar-benar, ia tak menyangka akan datang hari dimana Sehun; anaknya yang anti sosial itu mau-maunya ikutcampur dalam urusan oranglain dan bahkan ingin terlibat juga.

"Sehun, dengarkan a―"




DHUUARRRRRR




Belum juga Jaejoong kembali melarang anaknya untuk ikut, tiba-tiba suara ledakan dasyat terdengar dari arah timur kastil. Sehun dan Jaejoong sontak menoleh ke sumber suara; dengan kedua mata menyala merah.

"Ada yang datang! Bersiaplah!" titah Jaejoong yang lalu berlari cepat keluar dari kandang kudanya.

Sehun mengangguk mengerti. Dengan segera ia bertransform ke wujud wolfnya. Melolong sebagai tanda peringatan dan panggilan bagi para anak buahnya yang lain. Yang mana sukses membangunkan seluruh penghuni kastil yang kala itu masih tertidur lelap.

Jaehyun adalah orang pertama yang bangun lebih awal dari yang lainnya. Begitu mendengar lolongan serigala yang terdengar cukup keras dari luar kamar, dengan terpaksa ia membangunkan Taeyong yang masih terlelap disisinya.

"Ng? Ada apa Jaehyunnie?" Mengucek matanya sebentar, Taeyong akhirnya terbangun dari tidur cantiknya. Hendak protes sebab kenyamanannya terganggu.

Namun Jaehyun dengan wajah seriusnya membuat Taeyong mengurungkan niatnya. "Ada tanda peringatan. Aku juga mendengar suara ledakan tadi. Ayo, segera ganti bajumu dan pergilah ke ruang bawah tanah bersama Luhan," suruh Jaehyun pada Taeyong.

Memang, mereka berdua sepakat agar Taeyong bersembunyi kalau sesuatu terjadi di tempat itu. Sebab ada nyawa lain yang harus mereka lindungi mulai sekarang, mau tak mau Taeyong tak bisa egois.

Mengangguk mengerti, Taeyong segera turun dari atas ranjang lalu mengganti pakaiannya. Jaehyun sih tak ada masalah. Ia langsung keluar dari kamar Taeyong setelah mengenakan mantel tebal yang diberikan oleh Irene tadi malam, dengan terburu-buru menuju ke sumber lolongan berasal. Lupakan tubuhnya yang masih terbalut piyama lengan panjangnya dibalik mantelnya. Ditengah jalan ia berpapasan dengan Kris, Tao serta Irene yang juga sama-sama keluar dari kamar masing-masing, hendak menuju ke sumber lolongan yang mereka yakini berasal dari Ricard.

"Dimana Taeyong? Sudah menyuruhnya pergi ke bawah kan?" tanya Irene disela lari mereka. Jaehyun memang berlari disebelahnya saat ini, sementara Kris dan Tao berada didepan.

"Sudah, noona. Aku rasa Luhan hyung sudah mencarinya sekarang. Dan ada keluargaku yang akan menjaga mereka noona," jawab Jaehyun yakin. Sebab ia dapat merasakan kehadiran Omega lain disisi sang mate.

Sampai tibalah mereka dibagian belakang kastil yang tembus dengan kandang kuda. Disana ada Ricard sedang menunggu kedatangan mereka.

"Ada seseorang berbuat ulah di hutan. Ayah sudah kesana lebih dulu. Ayo, kita harus segera kesana juga!" ucap Ricard sebelum kakak serta calon adik iparnya bertanya.

Tanpa membuang waktu lagi, Ricard berlari lebih dulu menuju ke dalam hutan menyusul sang ayah. Diikuti ke empat orang lainnya yang sama-sama bertransform ke wujud serigala mereka.

“AAUUUU~” Namun sebelum Jay pergi dari kastil, ia melolong sebentar untuk memanggil kawanannya yang mungkin mencari keberadaan dirinya. Harus ada bala bantuan untuk berjaga-jaga di kastil.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now