『 11 : New Enemies and Friends 』

23.5K 2.8K 99
                                    

Semakin rajin ngevote semakin rajin pula updatenya
hueheuheuheuh ~(^з^)-☆

|| My Mate ||

.

.





@Busan, 10.39a.m


GRAAAA


AUUUU~

woff woff woff


Zico berjalan dengan gaya angkuhnya menuju sekawanan serigala yang tengah sibuk dengan sesuatu didepan sana. Kedua mata tajam Zico menatap datar serigala bertubuh paling besar disana tanpa suara.

Sekumpulan serigala kecil lainnya yang menyadari kedatangan Zico sontak menundukkan kepala mereka lalu berjalan mundur secara teratur.

Siapa yang mau berurusan dengan sosok Zico? Mereka masih sayang nyawa mereka sendiri一 setidaknya untuk saat ini.

"Kau terlalu asyik dengan mainanmu saja sampai kedatanganku pun kau tidak tau, hyung?" Akhirnya Zico berbicara untuk mengalihkan atensi serigala tersebut.

Serigala berbulu hitam legam itu menghentikan aktifitasnya begitu mendengar suara Zico. Kedua mata merahnya menyala di kegelapan, sedangkan mulutnya menggeram rendah. Merasa sudah terganggu kegiatannya.

Ck, berubahlah dulu, hyung. Aku akan menunggu di ruanganmu saja.” Lalu Zico berbalik untuk segera keluar dari perkumpulan serigala di dalam sana.

Pengap juga di ruangan yang berisi banyak makhluk berbulu seperti itu.

Zico berjalan keluar dari ruangan tersebut, menuju ke ruangan lainnya. Ruangan milik orang yang tadi dipanggilnya dengan sebutan hyung yang menjadi markas besar untuk pertemuan rahasia mereka.


.

.



“Maaf menunggu lama. Aku baru saja keluar.” Setelah menunggu hampir 25 menit akhirnya orang yang ditunggu datang juga.

Ck, andai saja kau bukan temanku, hyung, sudah aku patahkan lehermu karena sudah membuatku menunggu selama ini,” desis Zico kesal.

Dean tertawa kecil seraya berjalan menuju singgasananya. Tubuhnya hanya berbalut jas hitam besarnya dan sepotong celana boxer tanpa memakai apapun lagi.

“Jadi, apa yang ingin kau bahas?” tanya Dean to the point.

“Klan Jung,” jawab Zico tanpa pikir panjang.

Tubuh Dean menegang saat Zico menyebutkan nama klan itu. “Wo, wo, wo, bro. Aku tidak mau ikut campur jika itu berurusan dengan klan mereka, oke?” Dean mengangkat kedua tangannya ke atas. Menunjukkan pada Zico bahwa dirinya lepas tangan.

Zico mendecih sinis. “Hyung, ayolah! Klan Namjoon berada dibawah kekuasaan mereka! Masa kita mau diam saja?! Kau tidak setia kawan sekali, bung!” ejeknya pada Dean.

Dean menggelengkan kepalanya tegas. Jawabannya tetaplah sama. Ia keukeuh menolak rencana Zico yang hendak mengajaknya bergabung melawan klan Jung. “Tidak, Zico. Maafkan aku, tapi aku sudah berjanji untuk tidak mencari masalah lagi dengan mereka,” putusnya final.



BRAK


Kesal, Zico pun menggebrak meja kayu jati milik Dean dan menatap nyalang Dean dengan matanya yang berwarna semerah darah.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now