『 39 : Luckiest Man 』

14.6K 2.1K 97
                                    

Votementnya zeyenk
(´ε` )♡

|| My Mate ||

.
.








“Nah, sekian presentasi dari perusahaan kami, bila ada yang berminat untuk mengikuti magang di perusahaan kami, silahkan menghubungi pihak kampus yang bersangkutan. Terima kasih atas perhatiannya dan semangat menjalankan aktifitas kalian selanjutnya.”

Taeyong tak mengalihkan pandangannya dari Taeil dan juga Winwin yang berdiri di depan ruang kelasnya.

Hari ini, secara mengejutkan, ternyata perusahaan yang melakukan presentasi adalah perusahaan milik Jaehyun!

Sungguh, Taeyong tidak tau perihal ini sama sekali, sebelum Taeil dan juga Winwin masuk ke kelasnya sembari membawa laptop beserta perlengkapan yang digunakan untuk melakukan presentasi.

“Ayo, Ten!!” Taeyong bergegas lari keluar kelas menyusul Winwin dan Taeil yang sudah beranjak keluar lebih dulu.

“TUNGGU, TAEYONGIE!!” Ten meneriaki Taeyong yang tiba-tiba berlari meninggalkannya, Lucas yang sedari tadi duduk tenang, mau tak mau membuntuti kedua Omega tersebut dengan santai.






.
.







“Eum...Taeil-ssi!” Taeyong memanggil nama Taeil dengan formal. Tentu saja ia harus bersikap sopan, mereka 'kan harus berlagak tidak saling mengenal saat berada di kampus.

Taeil dan Winwin yang baru berjalan beberapa langkah menjauhi kelas Taeyong sontak berhenti melangkah, dua orang dengan tinggi yang berbeda itu lantas tersenyum begitu melihat siapa gerangan yang menghampiri mereka.

“Hai, Lu─”

“Ya, ada yang bisa kami bantu??” Winwin menyela lebih cepat, hampir saja Taeil keceplosan memanggil Taeyong dengan sebutan Luna. 'Kan nanti bisa menimbulkan banyak pertanyaan dan kecurigaan pada orang-orang yang memperhatikan mereka.

Taeyong tampak sedikit grogi menyapa kedua orang itu dengan berlagak seperti orang asing begini. “Eng...anu..aku ingin bertanya sesuatu.” Dibelakang Taeyong ada Ten dan juga Lucas yang berjalan dengan begitu santainya.

Winwin menatap ke arah Lucas sambil tersenyum lebar, berusaha menahan kegeliannya melihat si bongsor itu berlagak layaknya anak polos.

“Ya, silahkan bertanya.” Winwin menjawab dengan senyuman yang amat ramah. Jujur, Winwin senang memiliki kesempatan berbincang sesantai dan sedekat ini dengan Lunanya Jaehyun. Kemarin-kemarin ia sedikit kesusahan menemukan waktu yang tepat untuk mengobrol dengan Taeyong.

“Eum..sebelum itu, bisakah kita mencari tempat mengobrol yang lebih nyaman?” Taeyong memberi isyarat untuk mencari tempat yang sekiranya aman untuk berbincang tanpa menimbulkan kecurigaan.

Bola mata Taeyong mengedar memandangi sekitar mereka, lumayan banyak orang yang berkeliaran di lorong lantai itu. Bahkan ada beberapa orang yang tengah memperhatikan ke arah mereka━lebih tepatnya sih memperhatikan Taeyong. Yang seperti biasa selalu tampil cantik dan manis. Jangan lupakan juga aroma manis dan segar yang terpancar dari tubuhnya.

Taeyong tidak ingin orang-orang mendengar percakapan mereka, jadi opsi terbaik adalah dengan mencari lokasi yang lebih privat.

Taeil yang paham menyetujui permintaan Taeyong. “Bagaimana kalau di cafétaria saja? Kami juga mau makan sekalian, tadi pagi kami belum sempat sarapan soalnya. Tolong, tunjukkan letak cafétarianya ya errr─”

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now