「 82 : Welcome To The World 」

12.9K 1.4K 237
                                    

Votenya ya temen-temen
hehehe(´ε` )♡

|| My Mate ||

.

.

Jaehyun mengusap poni panjang yang menutupi kelopak mata istrinya yang masih terpejam. Sudah lewat tujuh hari sejak Taeyong tidak sadarkan diri, sampai hari ini Taeyong masih setia menutup kedua matanya seolah enggan untuk bangun dari tidur panjangnya. Jaehyun khawatir, tentu saja. Taeyong dalam keadaan koma saat ini. Entah karena ‘mana’nya yang tidak stabil atau memang Taeyong sendiri yang tidak ingin bangun dari tidurnya.

Keluarga Jung sudah menerima kabar dari Jaehyun sendiri begitu pula dengan keluarga Taeyong yang jauh di sana. Tak ada yang dapat mereka lakukan selain menunggu Taeyong membuka matanya sendiri. Yoona bilang, tubuh Taeyong sudah membaik dan tidak ada luka fatal pada bagian internal maupun luar tubuhnya. Beruntung, kandungan Taeyong juga baik-baik saja meskipun pergerakan bayinya melemah.

Yoona sendiri rutin mendatangi kamar tempat Taeyong beristirahat untuk memberikan tambahan energi bagi bayi dalam kandungan Taeyong supaya tidak kekurangan asupan selama sang ibu koma.

Setiap hari, setelah menyelesaikan pekerjaannya Jaehyun selalu menunggu Taeyong dengan duduk disebelah ranjangnya sembari menggenggam erat tangan kurus yang lemas milik Taeyong. Terlihat menyedihkan memang, tapi hanya itu yang bisa Jaehyun lakukan untuk memberikan support pada matenya.

“Sayang, bangunlah...jangan tidur terlalu lama. Tidak kasihan sama dedek yang ada dalam perutmu? Nanti dia kekurangan gizi sama seperti ibunya, bagaimana hm? Katanya ingin adik bayinya sehat dan kuat?”

Jaehyun tersenyum tipis sembari memperhatikan wajah damai sang istri diatas ranjang. ‘Kau cantik...aku bersyukur sekali memilikimu sebagai mateku. Tidakkah kau rindu padaku, sayang? Aku sangat merindukanmu, merindukan suaramu memanggil namaku. Aku rindu kita berpelukan erat dan merasakan kehangatan tubuh satu sama lain....sayang, kumohon bangunlah...’

Air mata Jaehyun rasanya sudah kering. Ia terlalu banyak menangis sejak Yoona memberitahukannya bahwa Taeyong koma. Ia tak dapat merasakan apa-apa lagi dalam hatinya semenjak Taeyong tak kunjung membuka matanya. Jaehyun merasa ia kembali menjadi dirinya yang lama. Dan ia sangat membenci ini.

“Bangunlah sayang....jangan biarkan aku kesepian terlalu lama...aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku nanti...tolong jangan tinggalkan aku...” Jaehyun menempelkan keningnya pada tangan kiri Taeyong yang tengah ia genggam. Berharap permintaannya dapat didengar oleh sang belahan jiwa. Tanpa Taeyong, cahaya dalam hati Jaehyun ikut sirna. Ia takut, ia takut kembali terjerumus kedalam kegelapan lagi seperti dulu.

Tok tok tok

“Tuan Jaehyun, maaf mengganggu waktu anda. Tapi ini sangat urgent.” Seorang penjaga mengintrupsi waktu berharga Jaehyun. Dengan perasaan jengkel, Jaehyun terpaksa keluar dari kamar Taeyong.

Sejak ia kembali ke mansion utama Jung, jadwal yang sibuk tidak berhenti menyita waktunya untuk menemani Taeyong. Terpaksa ia membiarkan Ten atau yang lainnya menjaga istrinya selama ia absen.

“Apa ada perkembangan darinya?” tanya Johnny setibanya Jaehyun di kantor.

“Belum. Aku tidak tau kapan dia akan membuka matanya,” jawab Jaehyun lirih.

Johnny prihatin dengan sahabat baiknya itu. Lihat saja kantung mata tebal yang terlihat jelas dibawah mata Jaehyun, juga Jaehyun terlihat semakin kurus beberapa hari terakhir. Jaehyun juga jarang sekali makan meski ia memaksanya makan bersama dengannya.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang