『 62 : Awaken 』

12.1K 1.7K 30
                                    

|。・㉨・)っ♡♪
Votenya ya gays ~

|| My Mate ||

.

.


Suasana di dalam ruangan Jaejoong berbaring, kini diselimuti aura tegang. Bukan hanya Jaehyun saja yang tegang, tetapi juga Luhan dan Tao yang ikut menanti hasil dari usaha Yuri serta keempat anak kepala keluarga Lee tersebut.

Sudah berapa puluh menit mereka menunggu, namun belum ada sedikitpun pergerakan dari ayah mereka. Kris sudah hampir putus asa jika saja ia tak melihat jari ayahnya perlahan mulai bergerak.

“Ayah!!”

Taeyong mengangkat kepalanya mendengar seruan Kris. Ia segera menengok kembali ke dalam peti sang ayah untuk ikut melihat. Pun begitu juga dengan Sehun.

“Ayah! Kau bangun!” seru Kris, terdengar begitu lega dan bahagia melihat ayah mereka akhirnya bangun dari tidur panjangnya.

Taeyong sudah menitikkan airmata. Seketika itu juga Jaehyun, Tao dan Luhan mendekati peti Jaejoong.

Kedua kelopak mata Jaejoong bergerak, perlahan menampakkan obsidian gelapnya yang telah lama tertutup. Mengerjapkan beberapa kali kedua matanya, ia baru bisa menatap wajah orang-orang disekitarnya lebih jelas.

“Kris?” Suaranya begitu serak, bahkan hampir tak terdengar. Tenggorokannya terasa sangat kering begitu juga dengan lidahnya.

Hm? Tapi kenapa ia dapat mengecap asin besi didalam mulutnya?

“Iya, ayah. Ini aku, Kris. Ada Sehun dan juga Taeyong disini, ayah,” ujar Kris dengan kedua mata berkaca-kaca.

Terlampau senang melihat ayahnya kembali hidup seperti sedia kala, walau bibirnya masih kelihatan begitu pucat.

“Taeyong?” Jaejoong menggumamkan nama Taeyong lirih, kedua matanya bergulir menatap sang putra bungsu yang sudah lama tak ia lihat. Seolah mengingat sesuatu, pria yang masih kelihatan awet muda itu seketika tersadar dari kelinglungannya, “TAEYONG?! KAU BAIK-BAIK SAJA?!” pekiknya sedikit heboh.

Lalu secara tiba-tiba ia berusaha bangkit dari posisi tidurnya. Membuat semua orang disana sontak memundurkan diri menjauhi peti sangking kagetnya.

“Ughhhh!” Jaejoong merintih. Memegangi perutnya yang terasa sangat sakit dan begitu perih.

“Ayah, jangan banyak bergerak dulu. Kondisi tubuhmu belum pulih seutuhnya,” tegur Sehun.

Pria tampan itu baru menyadari kondisi tubuhnya saat ini. Pantas ia merasakan tubuhnya terasa sakit semua. Lihat saja, bagian perut serta tubuhnya masih ada bekas luka yang belum sepenuhnya sembuh.

“Apa yang terjadi? Kenapa aku ada disini?” Ia juga baru tersadar jika dirinya kini berada di dalam sebuah peti yang terbuat dari bebatuan yang sudah dibentuk sedemikian rupa.

“Kalian pikir aku vampire?” dengusnya heran. Lalu secara perlahan menidurkan kembali tubuhnya ke tempat peristirahatannya. Ia harus banyak istirahat supaya tubuhnya dapat beregenerasi secara cepat.

“Kau tidak ingat apa yang terjadi waktu itu?” pertanyaan retoris dari Sehun membuat seisi ruangan terdiam.

Jaejoong mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Pikirannya tertarik jauh ke belakang dimana sebuah pemberontakan yang berujung maut diciptakan oleh kakaknya sendiri terjadi.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now