「 30 : Another Sadness 」

16.2K 2.2K 47
                                    

Don't forget to Vote 👀❤️

️〰

|| My Mate ||

.

.







“Taeyong, lari! Cepat lari!”

“Lari sejauh mungkin dari dia! Dia akan mencarimu!”

“Lari , selamatkan hidupmu Taeyong! Maaf , paman tidak bisa menjagamu lagi mulai sekarang....”



“Taeyong, kau harus selamat.....kau harus selamat dan hidup dengan baik...”


“Taeyong....kami semua mencintaimu..”

















Gasp

“Hh hh hh....ughhhh”

“Ng...Taeyong? Ada apa?”

Jaehyun terbangun dari tidur nyenyaknya ketika ia merasakan pergerakan kasar dari Taeyong disebelahnya. Dilihatnya sang kekasih duduk dengan nafas terengah-engah sembari menatap ke luarjendela kamar mereka.

Kedua kaki Taeyong beranjak turun dari ranjang lalu berjalan mendekat ke arah jendela. Ditatapnya sendu langit pagi ini yang berubah mendung, tak secerah kemarin.

Kedua telapak tangan Taeyong yang ditempelkan di kaca jendela perlahan mengepal erat. Pandangan matanya berair, sejurus kemudian aiir mata turun tanpa dapat ia cegah.

“Paman...”

Hatinya sakit , sakit seperti di remas-remas hingga membuatnya merasa nyeri. Perasaannya pagi ini terasa sangat buruk dan bercampuraduk sekarang. Dan ia sangat tau perasaan apa yang saat ini tengah melandanya.

“Sayang?”

Jaehyun mencoba memanggil Taeyong dari atas tempat tidur mereka. Ia dapat melihat tubuh ramping itu bergetar hebat di depan jendela kamar mereka. Jaehyun tidak tau Taeyong kenapa. Tapi melihat Taeyong bersedih seperti ini , membuat hatinya ikut merasa sedih.

Taeyong mengusap bekas air matanya dengan kasar. Ia lupa jika saat ini ia sedang bersama Jaehyun di kabin pria itu.

Tapi mau bagaimana lagi, ia benar-benar sangat sedih sekarang.




Karena ia sudah kehilangan salah satu orang yang sangat berharga untuknya...




.....lagi.
















“Taeyong....hey....” Jaehyun menghampiri sang kekasih yang tampak bersedih itu. Dipeluknya erat sang kekasih dari belakang; mencoba menenangkan Taeyong.

“Jaehyun, maaf aku—”

“Aku tau, kau bisa menenangkan dirimu terlebih dulu sayang. Aku akan berdiri disini untuk menemanimu. Lakukan apa saja untuk meluapkan perasaanmu,” potong Jaehyun cepat.

Taeyong terdiam. Walau ia ragu apakah Jaehyun tau apa penyebab dirinya menangis , tetapi pria itu mau menemaninya.

Taeyong mendongakkan kepalanya lagi menatap langit mendung di luar sana. Sebentar lagi mungkin akan turun hujan di sekitar sini. Seolah-olah menggambarkan bagaimana buruknya hati Taeyong hari ini.

‘Paman, terimakasih banyak....karnaku, kau ikut menderita.....maafkan aku paman...,’ batinnya sembari menerawang kosong ke langit di atas sana.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now