『 15 : Someone 』

21.5K 2.6K 221
                                    

🌸Happy Reading🌸

|| My Mate ||

.

.





Yuta dan lainnya kini sudah berkumpul dalam ruangan kerja Jaehyun yang berada di mansion utama. Satu-satunya tempat paling aman dan terjaga memang hanya di mansionnya sendiri. Setelah Jaehyun mengantarkan Taeyong ke tempat pertemuannya, ia langsung tancap gas mengendarai mobil mewahnya kembali pulang ke mansionnya sendiri. Dan ternyata sudah berkumpul semuanya disana. Tumben sekali.

"Hah! Lihat siapa yang baru saja datang!? Sekalinya punya pasangan, main telat saja datangnya!" sindir Yuta disertai dengan wajah penuh kejulidannya.

"Ssstt! Diamlah, sayang! Nanti Jaehyun marah." Winwin mencubit pelan pinggang Yuta. Agar suaminya itu menutup mulutnya.

Sangat jarang mereka bisa melihat aura bahagia yang terpancar dari seorang Jung Jaehyun seperti sekarang ini. Bukan hanya aura menyeramkan dan mencekam saja yang pria itu sebarkan setiap hari.

Jaehyun hanya tersenyum kecil sebelum duduk disinggasananya yang empuk. Mereka tak perlu takut membahas segala hal yang berbau rahasia di dalam sana, sebab ruangan di mansionnya hampir semuanya kedap suara.

"Gimana, Jae? Sesuai apa yang dilaporkan Yuta lewat gc tadi, menurutmu kita harus apa?" tanya Johnny langsung to the point ke topik pembicaraan.

"Apanya yang bagaimana? Tentu saja mencari mereka, dimana mereka berada, lalu lakukan negosiasi dengan mereka," jawab Jaehyun.

"Kalau mereka tidak mau memilih jalan damai dan menyerang kita bagaimana? Klan Namjoon sudah melakukan kesalahan besar kepada kita. Selama ganti ruginya belum tertutupi, kita masih harus menahan mereka bukan?" sahut Bambam.

"Memang benar. Kalau mereka tidak mau ya sudah kan. Itu artinya mereka yang mencari mati sendiri," balas Jaehyun dengan santainya. Seolah ia tidak keberatan harus menghadapi para musuhnya itu.

Yang lain hanya saling melempar tatapan satu sama lain. Memang Jaehyun terlihat tidak marah, tetapi perintah yang Jaehyun katakan itu sama saja dengan memilih menghabisi klan yang sudah mencari masalah dengan mereka.

"Memang kalian sudah tau klan siapa itu?" tanya Jaehyun lagi. Tapi dengan pandangan fokus menatap layar ponselnya.

Entah siapa yang Pemimpin mereka itu sedang hubungi.

"Tapi Jae, kalau ujung-ujungnya nanti kita menghabisi klan atau pack mereka saat itu juga. Nanti akan ada yang balas dendam terhadap kita lagi bagaimana?" akhirnya Johnny menyuarakan kekhawatirannya sejak beberapa hari terakhir ini.

Jaehyun menghentikan sejenak aktivitasnya lalu menatap sahabat tertingginya. "Semua orang akan tau siapa yang memulai permasalahannya lebih dulu. Dengan kita bernegosiasi kepada mereka, akan banyak orang yang tau bila kita masih memberikan mereka kesempatan untuk memilih. Tidak langsung menghabisi mereka begitu saja tanpa sebab," usul Jaehyun panjang lebar.

"Masalahnya, orang-orang jaman sekarang mudah sekali mempercayai hoax. Jika mereka lebih mempercayai klan mereka bagaimana?" dengus Lucas sambil memegangi pelipisnya; berlagak pusing.

"Mudah kok," balas Jaehyun singkat.

Semuanya memandang Jaehyun dengan tatapan bingung dan tak mengerti. "Gimana caranya?" tanya Daniel.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now