『 65 : Fight 'em 』

12.9K 1.9K 335
                                    

Jangan bosen ya sama cerita ini heheheh

|| My Mate ||

.

.




Jaejoong membenarkan kembali tudung jubah hitam yang kini menutupi kepalanya. Menyentuh ujung gagang pedang yang sudah bertengger manis dipinggang, dibalik jubahnya. Sepatu boots hitam juga telah menghiasi kedua kakinya. Ia telah bersiap untuk pergi dari kastil pagi ini.

Bahkan dapat dikatakan terlalu pagi, matahari saja belum menampakkan sinarnya. Waktu yang pas untuk pergi menyelinap sebelum para penghuni yang lain bangun dan memergokinya.

Sedikit berlari, mengendap-endap dan berusaha tidak mengeluarkan suara apapun, Jaejoong akhirnya berhasil sampai ke halaman belakang kastil. Dimana disana terdapat kandang kuda milik keluarganya. Bagus, keadaan masih sepi tak ada orang berkeliaran. Sepertinya rencananya untuk menyelinap pergi berhasil dengan mulus.

"Mau pergi kemana, yah?"

Hingga suara rendah seorang pria menghentikan gerakan Jaejoong yang tengah memasangkan pelana pada punggung kudanya.

Menoleh ke belakang, tepatnya diambang pintu kandang kuda, dimana Sehun berdiri disana menyandar pintu sembari melipat kedua tangannya.

Sial, ia ketahuan.

"Hai, Sehunnie! Rajin sekali sepagi ini sudah datang ke kastil," sapanya, mencoba terlihat biasa agar Sehun tak menaruh curiga.

Sehun menghela nafasnya panjang. Sudah ia duga, ayahnya sedang merencanakan sesuatu. Untung saja ia cepat-cepat kembali ke kastil untuk mengecek sang ayah.

"Kau mau kemana, yah? Jangan melakukan hal bodoh. Keadaanmu bahkan belum sepenuhnya pulih," tegur si wajah datar itu tak main-main.

Jaejoong terkekeh kecil. Menepuk pelan punggung kudanya sebelum mengelusnya lembut. "Ada sesuatu yang harus ayah selesaikan. Aku tidak bisa merepotkan kalian untuk hal ini, maka dari itu aku akan pergi mengurusnya seorang diri."

"Sekalipun Kris hyung?"

"Ya...sekalipun Kris.." jawab Jaejoong pelan. Tatapannya menerawang entah kemana. Sehun makin curiga dengan gelagat sang ayah.

"Apapun urusannya, biarkan seseorang ikut denganmu untuk menjagamu. Setidaknya aku, atau salah satu pengawal," usulnya.

Jaejoong tersenyum kecut, sayang sekali ia harus menolak tawaran Sehun untuk menemaninya. Aslinya ia senang sekali, sedari kecil memang Sehun yang paling sulit untuk diajak pergi maupun berlatih bersama dengannya. "Sayangnya ayah harus menolak tawaranmu itu, Sehunnie. Ayah tidak ingin kau terlibat. Lebih baik kau jaga kastil saja ya," tolaknya halus.

Sehun menatap sang ayah lekat-lekat. Meskipun jarak mereka lumayan jauh, namun ia dapat melihat dengan jelas bagaimana perubahan raut wajah Jaejoong.

"Kau tau, yah? Kau adalah orang yang memilih melakukan semuanya seorang diri tanpa bantuan siapapun. Tetapi sadarlah, keadaan sekarang berbeda dengan yang dulu. Bisa dikatakan, keadaan saat ini masih sangat rawan dan berbahaya. Salah mengambil langkah maupun keputusan, bisa membuat semuanya semakin buruk. Kau mengerti maksudku bukan?" ucap Sehun panjang lebar.

Sebuah rekor tersendiri pria itu mau berceloteh sepanjang ini. Jaejoong jadi tercengang dibuatnya. Sungguh, ia tak menyangka Sehun akan mengomelinya sepanjang ini. Biasanya Kris atau Taeyong yang suka mengomel.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now