「 14 : Worries 」

21.3K 2.6K 430
                                    

Don't forget to Vote ya mate 😘

|| My Mate ||

.

.







Taeyong tersenyum lebar mendengar ucapan Jaehyun kepadanya. Ia tidak menyangka kalau Jaehyun akan seserius ini terhadapnya.

Apa yang Taeyong ragukan lagi dari Jaehyun?

“Aku hanya takut....kalau kau tau siapa aku yang sebenarnya, kau akan bersikap berbeda terhadapku,” ungkap Taeyong lirih.

Kedua tangan halusnya menangkup wajah Jaehyun. “Aku tau kau bukan werewolf biasa, Jaehyun...” bisik Taeyong ditelinga kiri Jaehyun.

Shit! Ingin rasanya Jaehyun lempar kekasihnya itu keatas ranjang lalu menyerangnya habis-habisan. Tapi ia tidak bisa. Bukan waktu yang tepat sekarang untuk melaksanakan ritual mating mereka.

“Kenapa kau berpikiran seperti itu, hm?” Jaehyun berusaha menyembunyikan rasa terkejutnya.

Taeyong sedikit memundurkan wajahnya dari telinga Jaehyun dan menatap Jaehyun dari samping.

“Tidak sembarang orang bisa mendapatkan ramuan sihir seperti yang kau semprotkan padaku, sayang.” Taeyong menarik sudut bibirnya ke atas.

Jaehyun sedikit mengerang frustasi. “Jangan menggodaku dengan wajah seksimu itu, Lee Taeyong. Atau kau akan kuhabisi sekarang.” geram Jaehyun tak tahan.

Oke, Taeyong jadi takut sekarang. Suara Jaehyun berubah menjadi lebih berat; ia menggunakan Alpha tonenya pada Taeyong. Maka dari itu, Taeyong segera memundurkan tubuhnya untuk memberi jarak diantara mereka.

Grep

Dengan cepat, Jaehyun menarik balik tubuh Taeyong agar menempel kepadanya lalu menyambar bibir kemerahan Taeyong yang sedari tadi sudah menarik perhatiannya.

Chupp

Nggg.....Jaeeee.....” Taeyong mendesah kecil saat kedua tangan kekar Jaehyun meremas bokongnya dari depan.

Mhhnnn....” Jaehyun menjilat, menyesap dan melumat bibir merah alaminya Taeyong dengan rakus.

Ughhh....Jaehyunnieee....” lenguh Taeyong tak tahan. 

‘Shit! Aku tidak bisa menahannya lagi jika aku teruskan!’ dengan berat hati Jaehyun menyudahi ciuman mereka.

Melihat wajah Taeyong yang sayu dengan nafas terengah-engah membuat gairah Jaehyun semakin meningkat.

“Tidurlah saja, Tae. Kamu tadi mengantuk 'kan?” Jaehyun mengalihkan topik.

Taeyong hanya mampu menganggukkan kepalanya lemah. Kemudian Jaehyun menarik lengannya dengan lembut untuk merebahkan tubuh mereka diatas ranjang milik Taeyong.

“Maaf, nanti keterusan. Aku terpaksa menghentikannya.” Jaehyun mengusap-usap kembali kepala Taeyong agar kekasih mungilnya itu merasa nyaman.

“Tak apa, Jae. Em....Jae?” cicit Taeyong pelan.

Jemari lentik Taeyong bermain dikancing kemeja Jaehyun. “Jangan tinggalkan aku dulu ya. Aku ingin kau menemaniku disini,” pintanya penuh harap.

Diam-diam hati Jaehyun bersorak kegirangan didalam sana. Taeyong akhirnya sedikit terbuka akan perasaannya kepadanya.

“Iya, sayang. Bisalah, tidak apa-apa kan kalau aku ketiduran disini?” tanya Jaehyun yang dibalas anggukan oleh Taeyong dengan senyum cerahnya.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang