『 Side Story 1.5 : 』

7.2K 786 21
                                    

Happy Reading ~

|| My Mate ||

.

.

Taeyong, Lucas dan beberapa anak buah lainnya berlarian di dalam gedung pengobatan yang sudah sepi setelah disterilkan gara-gara kemunculan seorang penyusup ke dalam gedung.

“Luna, di sana!” Alis tebal Lucas menekuk tajam kala kedua matanya menangkap seorang pria dengan jas putih panjang khas peneliti tampak ditawan oleh dua orang anak buah Jung.

Rupanya penyusup itu sudah berhasil diamankan. Namun ceceran darah yang mengotori lantai putih di sana belum sempat dibersihkan. Membuat Taeyong sedikit mual melihat dan menghirup aroma anyir yang memenuhi ruangan.

“Laporkan situasi padaku,” titah Taeyong pada salah satu anak buah kepercayaan Yunho; Minho namanya. Kebetulan pria tinggi itu ditugaskan di gedung pengobatan dan laboratorium Jung oleh Yunho sendiri sejak bulan lalu.

Minho membungkuk singkat, memberi salam hormat pada sang Luna sebelum melaporkan kronologi penusukan yang telah dilakukan oleh penyusup tersebut.

Dahi Taeyong mengkerut mendengarkan laporan Minho secara seksama. Kedua tangannya mengepal kuat, kepalang kesal dengan adanya seorang penjahat yang berhasil memasuki kawasannya dengan begitu mudah.

“Bagaimana ini bisa terjadi?!” Taeyong mengerang frustasi. “Bagaimana kondisi korban? Apa masih bisa terselamatkan?” Taeyong sedikit berharap profesor yang menjadi korban penusukan dan penyayatan oleh pelaku masih bisa diselamatkan nyawanya.

Healer sudah menangani beliau, Luna. Tapi kita jangan terlalu berharap dulu. Kondisinya sangat kritis tadi.” Minho menjelaskan meski lidahnya sedikit keluh setiap kali membicarakan soal hidup dan mati seseorang.

Taeyong benar-benar kecewa mendengar kabar duka ini. Profesor yang menjadi korban adalah profesor yang sangat ia dan Jaehyun percayai. Beliau sudah bekerja bersama Klan Jung puluhan tahun lamanya.

“Minho-ssi, tolong amankan semua data-data serta sample dari penelitian yang masih ada di laboratorium. Simpan ke dalam tempat yang tidak ada seorangpun dapat mengaksesnya masuk selain kau dan aku nanti,” perintah Taeyong mutlak.

Minho membungkuk sekali lagi sebagai tanda hormatnya sebelum pergi melaksanakan perintah Taeyong. Sebab perintah Luna adalah mutlak dan harus dilaksanakan. Maka dari itu, Minho tak tinggal diam dan langsung melakukan sesuai dengan yang ucapan Taeyong.

Pandangan Taeyong beralih pada si penyusup yang sudah babak belur di beberapa titik wajahnya. Kalau sampai orang itu berhasil menyusup ke dalam teritorial Jung, nyalinya sangat besar sekali. Tapi bukan itu yang menjadi fokus Taeyong, melainkan siapa dan apa tujuan pria itu masuk ke dalam gedung pengobatan yang juga difungsikan sebagai gedung penelitian sains ini.

“Katakan padaku, apa tujuan sebenarnya kau datang ke mari?” Taeyong mulai menginterogasi pelaku tersebut dengan tetap menjaga jarak aman.

Di belakang Taeyong, ada Lucas dan beberapa anak buah Klan menjaga Luna mereka dari belakang.

Bukannya menjawab, si pelaku itu justru tertawa menggelegar, seakan baru saja mendengar sesuatu yang lucu. Tawa pria itu membuat dahi Taeyong semakin mengkerut dalam. Omega cantik itu tidak suka berhadapan dengan orang yang bersikap layaknya seorang psycho, seperti yang pelaku itu tunjukkan.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now