『 57 : I am Home 』

Start from the beginning
                                    

“Hey, lihat aku...” Jaehyun memutar tubuh Taeyong untuk menghadap kearahnya. Tangan besarnya mengusap lembut pipi Taeyong bak kaca yang mudah pecah.

“Semua akan baik-baik saja. Kami di sini untuk melindungimu. Jangan takut. Kau sudah lari cukup lama, dan kini saatnya untuk kembali kepada keluargamu. Kita harus menghadapi semuanya, bersama-sama. Okay?” ucapnya pada Taeyong.

Taeyong mengangguk pelan. Lalu pasrah saat tubuhnya digiring Jaehyun menuju kamar mandi. Sekilas menengok kembali ke pegunungan bersalju dari luar jendela untuk terakhir kalinya.

‘Aku pulang, semuanya...’




Uo・ェ・oU





Pukul 5 pagi, rombongan sudah dijemput oleh paman Louis menggunakan mobil Jeep yang sama seperti kemarin.

Pria itu sangat ramah, Jaehyun dan Krystal pun tampak nyaman berbincang dengan beliau. Ternyata beliau pengusaha properti, memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang menyebar hampir di seluruh negara di dunia, bahkan di Korea pun juga punya.

Perjalanan dari penginapan menuju tempat tinggal Taeyong membutuhkan waktu sekitar satu jam-an bila tidak ada kendala.

Paman Louis yang menyadari arah tujuan rombongan Jessica sebenarnya penasaran. Namun ia segan untuk bertanya pada Jessica apa benar mereka akan menuju ke tempat yang ia tebak-tebak sedari tadi.

Tentu saja Jessica dan Jaehyun menyadari gerak-gerik beliau yang sedikit terlihat gusar. Lalu mereka bertanya pada paman Louis kenapa, barulah paman Louis memberitahukan semuanya pada mereka, jikalau beberapa tahun yang lalu, di daerah sana pernah terjadi sebuah pembantaian keluarga berdarah bangsawan yang menggemparkan satu negeri. Pasalnya, bermula dari pembantaian satu keluarga itulah, kemudian banyak kasus menyeramkan dan sadis mulai terjadi di negara tersebut.

Itulah sebabnya, kota itu dan beberapa wilayah di sana cenderung sepi. Sebab para penduduk masih dihantui rasa ketakutan akan sang monster sadis tersebut.

Taeyong yang tak sengaja mendengar cerita dari paman Louis di sebelah Jaehyun hanya bisa meremas kuat ujung coat yang ia kenakan. Jelas ia tau siapa yang paman Louis maksud dengan si monster itu.

Paman Louis juga memperingati mereka untuk selalu berjaga-jaga. Sebab menurut kabar yang beredar, masih ada beberapa pengikut monster itu yang bersembunyi di sekitar sana. Sedangkan sang monster sendiri menghilang tanpa jejak begitu ia telah berhasil memangsa ratusan orang yang tak berdosa di negara itu.

Jaehyun yang merasa cerita paman Louis ada kaitannya dengan Taeyong, langsung menggenggam tangan Taeyong yang terasa lebih dingin dari sebelumny. Ia tidak ingin Taeyong berbalik arah lalu memilih untuk pulang saja. Tidak setelah mereka sudah tiba sejauh ini.

“Boss, gawat. Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan menggunakan mobil. Ada dinding es tebal yang menghalangi jalan,” lapor si pengemudi mobil yang Taeyong dkk tumpangi. Otomatis, mobil-mobil dibelakang mereka juga ikut berhenti.

Semua yang ada di dalam mobil pun mengalihkan pandangan ke arah depan, di mana sebuah dinding es tampak berdiri kokoh menghalangi satu-satunya akses jalan masuk menuju pegunungan.

“Apa tak ada jalan lain?” tanya Jessica.

Paman Louis yang duduk di samping kemudi tampak berpikir keras. “Sepertinya ada. Tetapi jalanannya berbatu dan memasuki hutan. Kemungkinan membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba di sana,” jelasnya.

“Tunggu sebentar!” Tiba-tiba, Taeyong bergegas turun dari mobil. Jaehyun dan Krystal yang terkejut, tanpa pikir panjang bergegas turun menyusul Taeyong.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now