『 55 : Gift from God 』

Comenzar desde el principio
                                    

Mereka bilang, Taeyong baik-baik saja. Hanya tubuhnya berusaha menyesuaikan diri dengan hadirnya calon Jung junior didalam sana, sehingga tubuh Taeyong membutuhkan waktu istirahat yang cukup.

“Jaehyun...aku一apa yang terjadi?” Seingat Taeyong, ia sedang mengobrol dengan kekasihnya itu dan berakhir histeris dan lepas kendali. Selanjutnya ia tak mengingat apa-apa lagi.

“Kau pingsan, baby. Tapi tak masalah, Winwin bilang kondisimu sehat-sehat saja, mungkin karena kelelahan dan banyak pikiran saja,” terang Jaehyun, dengan senyum tipisnya.

Seperti itu rupanya..

Taeyong sedikit lega, ia pikir ada yang salah dengan tubuhnya.

“Apa yang kau rasakan, hm? Mual tidak?”

Pertanyaan Jaehyun barusan membuat Taeyong menoleh. “Darimana kau tau?” Kedua matanya memicing curiga. Sebab, ia belum memberitahukan Jaehyun, jika dirinya mual dan pusing sejak kemarin.

Senyum Jaehyun mengembang semakin lebar hingga kedua matanya menyipit. Lalu kedua tangannya memegang bagian depan perut serta belakang Taeyong.

Membuat Taeyong sedikit terlonjak akan perbuatannya yang mengagetkan itu. “Jaehyun, apa yang一”

“Disini....” Satu tangan besar nan hangat itu bergerak memutar lembut perut Taeyong. “Ada calon penerus Jung. Itu sebabnya kau merasa mual dan moodmu cepat berubah sayang,” jelas pria berdimple itu. Tampak sangat bahagia, dengan satu tangan masih mengelusi perut rata Taeyong.

Tubuh Taeyong menegang ditempat. Membawa kedua tangannya ikut memegang tangan kekar Jaehyun yang masih bertengger di perutnya.

Kedua bola matanya berkaca-kaca, pipinya semakin merah mendengarnya. “A-aku hamil?” gumamnya sangat lirih, dengan suara seraknya akibat menahan tangis.

Entah mengapa kedua mata Jaehyun juga ikut berkaca-kaca melihatnya. Ia tersenyum lebar lalu mengangguk penuh. Jaehyun menempelkan keningnya pada kening Taeyong, sama-sama saling bertatapan dengan tangan memegangi perut Taeyong bersamaan.

Rasa bahagia dan haru melingkupi keduanya. Taeyong sudah menangis bahagia mendengar kabar perihal kehamilannya yang sangat tak terprediksikan ini.

Ini adalah anugerah dari Tuhan. Hadiah yang paling indah yang Taeyong dapatkan selama ia hidup.

“Mulai sekarang, jangan memikirkan hal yang dapat membuatmu stress ya, baby. Jika ada, tolong berbagilah denganku. Aku ada disini untukmu. Kau tidak lagi sendiri, ada aku, dan juga baby Jung yang akan menemanimu sepanjang sisa hidupmu. Ada Ten dan yang lainnya juga yang selalu siap untuk membantumu jika kau butuh sesuatu. Jangan merasa takut sendiri ya,” pesan pria muda yang akan berstatus sebagai calon ayah itu.

Taeyong mengangguk kuat, ia menangis semakin deras walau tanpa isakan. Ia semakin dibuat tersentuh dengan ucapan Jaehyun. Pria itu begitu menyayanginya dan juga calon buah hati mereka.

“Apa kau sudah memberitahukan yang lainnya?” tanyanya penasaran.

Jaehyun menggeleng. “Belum. Aku menunggumu hingga sadar dulu, baby. Aku ingin, kau sendiri yang memberitahu semua orang mengenai berita membahagiakan ini,” jawabnya lembut.

Segera setelah Jaehyun menyelesaikan perkataannya, Taeyong menarik pundak lebar sang kekasih lalu memeluknya dengan erat. Membuat Jaehyun terpaksa menunduk sedikit supaya Taeyong dapat memeluknya dengan nyaman.

Badan mungil Taeyong terasa sedikit bergetar, mungkin sangking bahagianya. Jaehyun mengusap-usap lembut punggung kekasihnya sambil menggumamkan kata penenang untuknya.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora