『 54 : The Truth Untold 』

Start from the beginning
                                    

Jaehyun suka menghirupnya. Namun aoma feromon Taeyong dapat membuatnya lepas kendali kapan saja. Sayangnya, Jaehyyn harus menahan diri dulu di tengah situasi masih genting begini.

“Jaehyun, aku pernah bilang padamu kalau aku akan menceritakan semuanya tentang diriku. Dan aku rasa, saat ini adalah saat yang tepat,” ucap Taeyong, memecah keheningan dalam kamar.

Perlahan Jaehyun melepas pelukannya, menghadapkan tubuh Taeyong ke arahnya. Ditatapnya lekat kedua mata sang kekasih, mencoba menilai apakah Taeyong sudah benar-benar sudah siap atau belum.

“Aku tidak akan memaksamu untuk bercerita, baby,” ucap Jaehyun dengan lembut.

Kedua mata mereka saling beradu, seolah saling menyakinkan pasangan masing-masing. Namun tekad Taeyong sudah bulat. Sebelum semuanya terlambat, Taeyong ingin Jaehyun mendengar cerita tentangnya langsung dari mulutnya sendiri.

“Aku siap. Tak akan ada waktu lagi untuk mengatakannya.” Taeyong berkata dengan tegas.

“Okay..Terserah apa katamu saja. Kemarilah, kita bicarakan semua ini dengan santai. Tak perlu terburu-buru. Aku selalu punya waktu untuk mendengarkanmu, baby,” ucap Jaehyun diakhiri dengan senyum manisnya.

Pria itu menggiring Taeyong untuk duduk di depan balkon kamar mereka yang sudah disediakan sepasang kursi empuk beserta meja kaca kecil bulat di tengahnya.

Hasil permintaan Taeyong sebulan yang lalu.

Taeyong duduk dengan hati tegang, jangan lupakan jantungnya yang berdetak lebih cepat efek dari rasa gugup bercampur takut.

“Jadi? Dari mana mau memulai?” Jaehyun duduk di sebelah kiri Taeyong, sedikit memiringkan tubuhnya menghadap ke arah sang kekasih agar lebih memudahkannya menatap wajah cantik sang kekasih.

Kedua tangan Taeyong di atas paha semakin terasa dingin. Sebenarnya tak perlu setegang ini menceritakan asal-usulnya, terlebih lagi, pada Jaehyun yang notabenenya adalah matenya sendiri.

“Kau sudah tau kalau aku salah satu pemegang superpower bukan?” Akhirnya Taeyong berani buka suara. Walau masih belum berani menatap lurus ke arah Jaehyun yang setia memandangi dirinya.

“Ya...Aku sudah tau dari mom sebenarnya.” Jaehyun tersenyum kecut. Sedikit kecewa sih dengan itu, tapi tak apalah. Waktu itu juga ia sudah bertekad tidak akan memaksa Taeyong untuk bercerita.

“Maaf, belum bisa memberitahumu sama sekali. Karena...memang aku sengaja menyembunyikan jati diriku sebagai pemegang superpower sampai waktu yang tak menentu,” ungkap Taeyong.

Jaehyun menatap Taeyong dengan sedikit mendelik. Hei, kenapa kekasihnya sampai memiliki rencana seperti itu? Pasti sulit untuk Taeyong mengendalikan kekuatannya. Apalagi agar tidak tak diketahui sama sekali oleh werewolf lain.

“Aku sengaja menyembunyikan jati diriku dari orang lain一kecuali Ten, juga ada alasannya. Kau tau pria yang menyerangku di kampus waktu itu? Mereka adalah salah satu dari alasan utamaku berusaha mati-matian menyembunyikan kekuatanku.” Sebuah fakta yang sudah Jaehyun tebak sebelumnya. Pasti ada suatu alasan mengapa orang-orang itu mengejar kekasihnya.

Sebenarnya Jaehyun tak seberapa mengerti. Namun ia bisa menarik garis besar dari cerita awal ini, jika Taeyong menyembunyikan jati dirinya supaya tidak diketahui oleh para penjahat yang tengah mengincarnya.

“Lalu? Mengapa orang-orang itu bersikeras mendapatkanmu? Apa kau tau motif sebenarnya dari mereka?”

Kedua tangan Taeyong mengepal kuat. Seketika itu juga, ingatan Taeyong melayang jauh ke belakang saat ia masih bersama keluarga besarnya. Semua tampak bahagia dan hangat, hingga satu orang yang iri dan tidak terima dengan kekuasaan yang diperoleh ayahnya, membuat hati orang itu menggelap.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now