[COMPLETE, CHAPTERED]
.
.
.
SUMMARY :
Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang merengut memorinya. Dia kehilangan ingatan tentang dua belas tahun terakhir hidupnya.
Jeon Jungkook, 25 tahun. Terjebak dalam cinta sepiha...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chapter 67 : You Can Hate Me.
Pernikahan itu terjadi atas banyak suka duka. Baik dari perjuangan hubungan, maupun dari segi persiapan pernikahan. Ditambah hal-hal tak terduga yang terjadi di hari-H, juga ketakutan akan gagalnya acara oleh kesalahan-kesalahan kecil seperti jatuhnya cincin di acara tukar cincin.
Oh. Jimin tidak mau itu terjadi.
Pernah dulu saat menghadiri pernikahan kolega bisnisnya dan Jungkook, Jimin melihat kejadian itu secara langsung. Tangan si mempelai pria yang usianya sudah kepala empat itu bergetar saat memegang cincin, kemudian cincin itu terpeleset jatuh sesaat sebelum dimasukkan ke jari manis mempelai wanita yang masih berusia di awal tiga puluhan.
Usut punya usut, ternyata mempelai pria grogi karena di salah satu tamu undangan yang hadir, ada mantan istrinya yang dia selingkuhi. Ya, dia menikahi selingkuhannya. Mungkin karma karena sudah selingkuh, jadi pria ini malu di hari pernihakan keduanya.
Itu pernikahan paling kacau yang Jimin lihat, dan dia agak ngeri membayangkan kalau kesalahan-kesalahan teknis itu terjadi padanya.
Waduh, kenapa Jimin jadi menggosip seperti ini? Padahal dia sudah berdiri tegak di atas Altar , tengah menunggu intruksi dari pembaca acara yang selangkah lagi mempersilakan pengantin wanita masuk ke ruangan megah ini.
Ini hari sakral. Hari yang membahagiakan. Semoga Jimin terbebas dari hal memalukan. Dia sudah cukup menjaga sikap seminggu ini agar tidak terkena sial. Jimin sudah banyak berdoa dan berlatih. Semoga rasa gugup ini tidak mengalahkan rasa percaya dirinya.
Jantung Jimin berdetak pada titik maksimal setelah Yoongi memainkan jarinya di atas tus piano dengan lihai. Memainkan satu lagu pengiring pengantin. Sebuah permintaan khusus dari Jimin pada Yoongi yang sangat sulit untuk di-iyakan. Tapi dengan bantuan Eunha dan Sena, akhirnya permintaannya bisa terealisasikan.
Taehyung sendiri sempat merajuk karena tidak diminta memainkan piano, tapi setelah Jimin berkata bahwa panggung adalah milik Taehyung setelah ikrar berakhir, maka senyum kotak pria itu kembali menghiasi wajahnya. Mana bisa Taehyung merajuk lama-lama. Nanti tidak punya teman curhat lagi, kapok.
Saat pintu ballroom terbuka dan menampakkan Jiyeon berbalut gaun rancangan Kim Sibling berjalan dengan langkah pelan dan pasti, tanpa sadar Jimin menahan napas.