Chapter 36,5 : The Secret Has Been Uncovered (Pt.1)

13.6K 1.4K 195
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

.
All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie
.

Hankook-ie's story, start.
Enjoy it :)
.
.
.
.
.
.
--※※※--
.

Chapter 36,5 : The Secret Has Been Uncovered (Pt.1)
Side Story (VI)

Nyonya Kim hampir pingsan ketika mendengar pernyataan dari dokter berusia awal lima puluhan yang menangani masalah kesehatan putrinya. Kondisi Taehee memburuk, sangat buruk bahkan. Putrinya membutuhkan donor secepat mungkin, namun celakanya tidak ada satupun diantara keluarga Kim yang mempunyai sumsum tulang yang cocok dengan Taehee kecuali Eunha.

Itu merupakan sebuah pukulan hebat dalam kehidupan mereka. Kim Taehyung yang saat itu berusia tujuh belas tahun rasanya ingin menangis saja. Dia kembaran yang tidak berguna. Bagaimana mungkin sumsum tulang mereka bisa tidak cocok? Padahal mereka tumbuh bersama di dalam rahim sang ibu.

Kehendak Tuhan memang tak bisa dipungkiri. Harapan satu-satunya adalah Eunha. Sayangnya, anak perempuan itu belum genap dua belas tahun. Menjadi pendonor berarti membahayakan dirinya sendiri dan para ahli medis sangat tidak menganjurkan hal tersebut.

Keluarga membuat kesimpulan, Eunha tidak boleh menjadi pendonor. Nyonya Kim tidak akan ampu menahan rasa khawatirnya jika kedua putrinya masuk dalam ruang operasi bersama, saling bertahan hidup dengan kondisi yang tidak sepenuhnya baik. Jadi, mereka menyembunyikan kenyataan tersebut dari Eunha. Menyembunyikan bahwa sesungguhnya, hanya sumsum tulangnya lah yang dapat menjadi pendonor bagi Taehee.

Eunha kecil menatap kakaknya yang terbaring lemah di atas kasur. Rambut panjang kakaknya sudah di potong pendek. Eunha sedih sekali. Padahal ia memanjangkan rambut karena Taehee. Ingin kembar dan terlihat keren, katanya. Memangnya Taehyung saja yang bisa kembar dengan Taehee. Eunha juga bisa.

Karena tak ingin mengganggu waktu istrahat sang kakak, Eunha keluar dari ruang inap dan berjalan menemui ibunya.

"Ibu, Eunnie mau potong rambut," ujarnya ketika sudah berada di hadapan ibunya.
Nyonya Kim tersenyum. Ia mengelus kepala putri kecilnya. "Aigoo, kenapa sayang? Katanya suka rambut panjang."

Eunha cemberut, "Sekarang mau rambut pendek saja, agar sama dengan Taehee Eonni. Rambut pendek juga cantik," balasnya sembari memeluk sang ibu.

Nyonya Kim tersenyum. Hatinya menghangat melihat bagaimana Eunha menyayangi kakaknya. Anak perempuan tersebut selalu menjadikan Taehee sebagai role model-nya. Ia akan bercerita dengan teman-temannya tentang seberapa keren kakaknya.

Bagi Eunha, Taehee bukan hanya seorang kakak. Ia adalah sosok sandaran paling nyaman yang Eunha miliki dalam hidupnya. Eunha menyayangi Taehee, sangat. Rasanya sakit melihat kakaknya terbaring lemah dengan tubuh yang kian kurus. Eunha tidak bisa mengajak kakaknya bermain petak umpet lagi, tidak bisa mengerjakan PR hingga larut malam, tidak bisa sayang-sayangan seperi yang biasa mereka lakukan.

Eunha ingin kakaknya cepat sembuh. Namun, Nyonya Kim tidak ingin Eunha tahu kalau dialah satu-satunya harapan untuk kesembuhan Taehee.

"Hmm, yasudah. Nanti kalau Jungkook kemari, Eunha pergi bersama Jungkook saja ya, sayang? Ibu harus menemani kakakmu."

Eunha mengangguk patuh. Pergi dengan Jungkook juga tidak buruk. Dia bisa meminta es krim banyak-banyak. Jungkook tidak akan melarangnya. Tidak seperti kakek atau neneknya yang selalu menceramahi Eunha jika dia minta es krim.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now