[COMPLETE, CHAPTERED]
.
.
.
SUMMARY :
Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang merengut memorinya. Dia kehilangan ingatan tentang dua belas tahun terakhir hidupnya.
Jeon Jungkook, 25 tahun. Terjebak dalam cinta sepiha...
Gif nya banyak, jadi cari tempat aman untuk baca. . Dimohon kebijakannya ya! Harap sadar umur! . Btw aku suka sekali karena komen di chapter kemarin ramai. Ternyata gitu ya rasanya ada 1.000 komen, wkwkwk. Akhirnya bisa rasain juga walau maksa. Ngeselin banget ya akunya?:") . I'm sorry, Pochies. Luv u~
ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Chapter 56 : Naughty.
Penyesalan Eunha sudah terasa sejak dia mengeluarkan kartu debit untuk membayar barang-barang memalukan yang dia bawa pulang. Berkali-kali merutuki dirinya bodoh sepanjang jalan, namun hal-hal yang diminta Jungkook tapi dia tolak olehnya itu tetap berakhir tersimpan apik di kamar ganti mereka.
Sial seribu sial, barang yang harusnya dia simpan entah sampai kapan itu malah terendus oleh Jeon Jungkook. Padahal Eunha sudah memastikan barangnya aman. Dia tahu Jungkook tidak akan mengacak-acak laci celana dalamnya.
Maksudnya, Jungkook memang mesum, tapi tidak secabul itu untuk diam-diam mempermainkan dalamannya.
Lagi pula, kalau dia sedang kumat mesumnya, Jungkook akan lebih memilih celana dalam yang sedang digunakan Kim Eunha, bukan celana dalam bersih yang tersimpan dari lemari.
Semua ini kacau hanya karena satu price label yang tidak ikut dibuang. Tertinggal begitu saja dan menyisakan petunjuk yang amat jelas. Sialnya, petunjuk ini malah terlihat oleh si babon mesum. Hingga pada akhirnya, apapun yang sedang disembunyika Kim Eunha malah menjadi suatu harta karun yang sangat berharga untuk Jeon Jungkook.
Sungguh menyesal.
Harusnya sejak awal Eunha tidak masuk ke dalam toko itu!
Eunha menahan napas saat Jungkook menuntunnya masuk ke walk in closet. Tepat di depan sana, barang-barang yang dia sembunyikan sudah tergantung rapi di dalam lemari kaca. Eunha berdiri kaku di tempatnya. Jungkook sendiri berdiri di belakang Eunha, memegang bahu istrinya dan mengecup dalam tengkuk Eunha.
Sumpah. Rasanya merinding hingga ke ujung-ujung saraf.
"Pakai ya? Aku tunggu di luar," ujar Jungkook pelan. Bibirnya berkata tepat di samping telinga Eunha. Napas pria itu sudah begitu berat, jelas sekali sudah membayangkan yang tidak-tidak.
