[COMPLETE, CHAPTERED]
.
.
.
SUMMARY :
Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang merengut memorinya. Dia kehilangan ingatan tentang dua belas tahun terakhir hidupnya.
Jeon Jungkook, 25 tahun. Terjebak dalam cinta sepiha...
Hankook-ie's story, start. Enjoy it :) . . . Ga ku edit, maapkan typo(s) nya.
. . --※※※-- .
Chapter 10 : Mr. and Mrs. Foxs
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jungkook berdiri mematung menatap dasi yang masih tergulung rapi di kotaknya. Maniknya bergulir menatap Eunha yang tengah merias diri di depan cermin.
Gadis itu cantik dengan rambutnya yang disanggul dengan hiasan bulu-bulu warna ingido bercampur biru keabu-abuan.
Gaun yang dipadukan dengan batu mulia, sulaman sutera, dan renda bercorak bunga yang disusun mengelilingi bagian bawah gaun tersebut. Renda hitam itu tampak kontras pada gaun putih Eunha. Sulaman-sulaman dari benang sutera berwarna hitam memenuhi atasan gaun, dari dada hingga pinggang.
Gaun itu tidak memiliki lengan. Hampir sama dengan gaun pegantin. Jungkook tidak protes karena Eunha memakai bolero bulu berwarna hitam, menutupi hampir enam puluh tujuh persen dari tubuhnya yang terbuka tadi.
Perlu dicatat. Eunha sendiri juga tidak suka memamerkan tubuhnya. Dia risih. Tatapan laki-laki itu menjijikkan.
Selesai dengan rambutnya, Eunha memasang topeng yang dibuatnya kemarin malam, berpasangan dengan Jungkook. Topeng itu hanya menutupi setengah dari wajahnya. Dalam pesta ini, topeng hanya sebagai formalitas. Tak apa jika topengnya tidak mampu penutup jati diri.
Eunha merias mata dan bagian wajahnya yang tidak ditutupi topeng. Gadis itu melukis sebelah matanya dengan alat makeup. Seni yang pernah dia pelajari dari salah satu temannya yang sangat ahli makeup karakter. Sisi wajahnya yang tidak ditutupi topeng dirias tipis. Hanya menonjolkan tulang pipinya agar terlihat lebih licik.
Dia rubah sekarang, kan?
Eunha tersenyum puas setelah mewarnai bibirnya dengan gradiasi warna yang sesuai.
Eunha memuji dirinya sendiri yang sangat pintar berdandan. Terima kasih kepada Tuhan yang telah memberikannya kemampuan seni yang baik.
Selesai. Setelah persiapan ini itu, akhirnya persiapannya yang lumayan rumit itu selesai. Eunha nematap puas ke arah cermin besar yang memantulkan bayangannya.
"Kau sudah selesai? Ya ampun Jungkook-ssi, kita akan segera berangkat, kenapa dasimu belum kau pasang juga?"
Eunha sedikit berang saat mendapati Jungkook hanya berdiri termenung dengan kotak dasi yang dibelinya tadi siang. Dasi itu masih di tempatnya. Tidak tersentuh. Jeon Jungkook hanya menatap dasi itu tanpa minat.
