[COMPLETE, CHAPTERED]
.
.
.
SUMMARY :
Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang merengut memorinya. Dia kehilangan ingatan tentang dua belas tahun terakhir hidupnya.
Jeon Jungkook, 25 tahun. Terjebak dalam cinta sepiha...
Jungkook menoleh, menatap lurus pada Eunha yang sedang mengambil kunci mobil di ruang tengah. "Kenapa tidak bersama saja? Aku akan bersiap dengan cepat."
"Tidak efisien. Lagi pula toko kue langganan Sena berbeda arah dengan rumah sakit. Aku akan membelinya selagi kau bersiap. Aku pergi, bye." Tanpa menunggu balasan Jungkook, Eunha berlalu. Menuju garasi dan masuk ke dalam mobil kemudian pergi menjalankan misinya.
Sementara itu, Jungkook tersenyum simpul. Dilepasnya apron seusai meletakan piring pada rak. Pria itu tidak menyia-nyiakan waktunya. Akan lebih baik jika dia selesai sebelum Eunha kembali dengan bunga, buah, dan kue di tangannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chapter 34 : His Little Sister.
Eunha sedang mengupas apel ketika Jungkook menghela napas terang-terangan setelah mendapat pesan. Helaannya cukup berat untuk dapat terdengar ke telinga Eunha dan Sena yang memang tidak sedang berbincang. Eunha sibuk membentuk potongan menjadi seperti kelinci, dan Sena mengunyah potongan apel dengan takzim karena takut diomeli Eunha.
Bisa dibilang, Eunha secara ajaib menjabat sebagai penanggung jawab gizi Sena selama masa kehamilan. Tidak ada yang meminta, hanya kemauannya sendiri.
"Aku harus pergi, klien dari Spanyol tiba lebih awal. Aku tidak bisa melepas tanggung jawab untuk yang satu itu," kata Jungkook sembari mengenakan jaketnya dan mengambil kunci mobil, dompet, dan ponselnya. "Kau tidak berniat pergi kemanapun, kan? Nanti sore aku jemput. Jika memang ingin pulang lebih dulu, hubungi supir. Mengerti?"
Eunha merotasikan matanya kala mendengar lontaran kalimat yang menguar begitu panjang dari mulut Jungkook. Percayalah, Jungkook terdengar seperti nenek-nenek yang tengah memberikan petuah untuk cucunya yang badung. Namun karena Jungkook terlihat buru-buru dan Eunha juga sedang tidak ingin berdebat, gadis itu hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Jungkook dengan patuh.
