[COMPLETE, CHAPTERED]
.
.
.
SUMMARY :
Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang merengut memorinya. Dia kehilangan ingatan tentang dua belas tahun terakhir hidupnya.
Jeon Jungkook, 25 tahun. Terjebak dalam cinta sepiha...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chapter 65 : Sweet Thing.
"Sudah belum?" Eunha mengusak wajahnya di perpotongan leher Jungkook. Menggesek-gesekkan hidungnya dengan kulit hangat si suami yang beraroma menyenangkan.
"Ya ampun Eunha. Aku bahkan baru membaca paragraf pertama," jawab Jungkook yang masih berusaha fokus dengan ponsel di tangannya. Berusaha tetap membaca dengan baik dan mengabaikan sentuhan intim istrinya pada perut bagian bawahnya.
"Hmm ... lama," keluh Eunha. Dia mulai mengecup rahang bawah Jungkook. Rindu sekali. Rindu Jungkook dengan teramat sangat. Sudah lama dia tidak bisa manja seperti ini.
Jungkook berdehem dan menahan tangan Eunha agar tidak semakin memecah konsentrasinya. Tangan mungil itu digenggam, dan dibawa ke wajahnya untuk dikecup-kecup sayang. "Sabar ya mama, papa sedang mempelajari cara menjenguk adik bayi."
Wajah Eunha memerah malu. Perempuan itu memukul pelan bahu Jungkook dan menyembunyikan wajah di bahu Jungkook setelahnya.
Jungkook tertawa dan mengecup gemas kening Eunha. Dia memeluk tubuh mungil yang semakin berisi itu dengan gemas dan melanjutkan aktivitasnya membaca buku panduan. Jungkook fokus, tidak ingin membuat kesalahan saat melakukannya. Kenyamanan Eunha dan jagoannya adalah yang utama.
Butuh lebih dari sepuluh menit bagi Jungkook untuk dapat memahami petunjuk-petunjuk yang tertulis. Posisi yang dianjurkan, hal-hal yang tidak boleh dilakukan, juga beberapa tips lain yang tidak kalah penting.
Jungkook menyimpan ponsel Eunha dan mendaratkan tangannya di dua pipi bokong Eunha. Benda kenyal itu diremas gemas hingga Eunha melenguh manja.
"Ngg, sudah?"
"Sudah," jawab Jungkook dengan senyuman mesum. "sudah siap tempur."
"Hei, perhatikan kata-katamu, calon papa." Eunha mengalungkan tangannya di leher Jungkook dan memejamkan matanya senang ketika mendapat kecupan ringan di seluruh permukaan wajahnya.
"Heum... apa yang salah dari itu? Kan benar. Ingin mengajak jagoanku main perang-perangan," jawab Jungkook santai, memancing tawa dari istrinya.
"Kalau dia perempuan bagaimana?"
Jungkook mengangkat bahu, "Tidak masalah kalau perempuan main perang-perangan, kan? Yang lucu kalau anak laki-laki main barbie. Sudah mama jangan kebanyakan protes, ya. Pokoknya mau laki-laki atau perempuan, dia jagoanku."
