Chapter 15 : Sake.

16.9K 1.8K 345
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.
Enjoy it :)

—※※※—


Chapter 15 : Sake

Yang Eunha lakukan setelah mandi adalah memakai pakaian santai paling nyaman yang dia bawa. Nyaman dalam artian sebenarnya. Ini berarti pakaian yang tidak membuatnya gerah ataupun kedinginan dan pakaian yang aman dipakai di depan Yoona. Jenis pakaian yang tidak akan mengundang ejekan. Itu adalah arti dari sebuah pakaian nyaman bagi Eunha jika harus berhadapan dengan Yoona. Tidak boleh ada celah. Jangan biarkan nenek tua itu mengejeknya. Hal itulah yang terus terusan bersarang di kepala Eunha sejak beberapa tahun terakhir.

"Gandeng aku, kita hampir sampai."

"Oh, tidak. Terimakasih."

Eunha memutar bola matanya jengah. Memang, dia menyetujui usulan Jungkook untuk balas dendam pada Yoona. Membuat nenek tua  itu cemburu dengan cara menempel pada Jungkook adalah ide yang sangat bagus sekaligus sangat buruk pada waktu yang bersamaan.

Bagus karena Yoona akan merasa kesal dengan kedekatan mereka. Buruk karena jantung Eunha juga akan ikut tersiksa. Kasihan jantungnya. Eunha merasa belakangan ini jantungnya seperti ada dalam masalah. Organ tersebut terus-terusan berdetak kencang melebihi batas normal. Itu membingungkan.

Eunha mengaitkan tangannya ke tangan Jungkook tepat saat mereka belok di dinding yang memisahkan lorong dan Ruang makan. Dari dinding kaca, Eunha bisa melihat kehadiran Yoona yang sedang duduk dengan cangkir kopi di tangannya. Tanpa sadar, Eunha mengeratkan kaitan tangannya di tangan Jungkook.

Yoona berdiri saat Jungkook dan Eunha tiba di meja yang dekat dengan dinding. Resort ini memilih dinding kaca di di dua bagian ruangan. Bagian depan, tempat adanya pintu dan bagian samping dimana berhadapan langsung dengan pantai.

"Pagi," sapa Yoona sembari tersenyum palsu.

Eunha dapat mengenali senyum itu dengan baik. Perpaduan antara senyum ejekan dan senyuman (sok) polos yang nenek tua ini tunjukkan di hadapan orang lain.

"Pagi," balas Eunha tenang.

Jungkook sendiri memilih tidak menjawab. Dia hanya menganggukkan kepalanya sekali sebagai respon. Itu membuat Eunha tersenyum senang. Respon yang sangat buruk. Bahkan lebih buruk dari Jeon Jungkook yang memaksa Eunha makan di malam pernikahan mereka.

Jika dipikir-pikir, Jungkook sudah berubah banyak jika dibandingkan seminggu lalu. Pria itu sudah bisa mengatakan lebih dari tujuh kata. Jungkook juga sudah jarang menjawab 'hn' yang entah bermakna apa.

Mereka bertiga duduk setelah menyapa satu sama lain kecuali Eunha.

"Aku akan mengambilkan makanan. Seperti biasa, kau roti dan jus kan?" Eunha tersenyum kearah Jungkook dan membalikkan tubuhnya, berniat menuju meja penuh makanan di ujung sana. Namun dengan segera, Jungkook menahan tangannya.

"Kau. Jangan mengambil kopi untuk pagi ini."

Eunha mengernyit. Kenapa pria ini malah melarangnya minum kopi? padahal hari-hari biasa juga tidak masalah. Jungkook seharusnya hafal jika Eunha sangat menyukai kopi. Terlebih jika meminumnya di pagi hari. 

"Hngg, kenapa?" Jika saja tidak ada Yoona disini, mungkin Euha akan menepis tangan Jungkook dan masa bodoh dengan apa yang dikatakan pria itu, tapi sekarang Yoona di sini. Bersama mereka.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now