Chapter 27 : Confession.

13.5K 1.6K 155
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.

Enjoy it :)
.

.

-※※※-

Chapter 27 : Confession.

Seandainya Jungkook memiliki kemampuan untuk memutar waktu, ia memilih tidak mencuri kesempatan untuk menyentuh Eunha tadi pagi. Dikarenakan sikap bodohnya, semua hal ini terjadi. Setan mana yang telah menghasut Jungkook pagi tadi? Bawa dia ke hadapan Jungkook sekarang. Jungkook benar-benar butuh pelampiasan untuk meluapkan emosinya.

Pria itu memijat keningnya. Dia tampak uring-uringan. Jungkook mungkin senang melihat Eunha kesal atau bahkan merajuk karena sikapnya, tapi melihat Eunha menangis karenanya itu membuat Jungkook merasa sangat buruk. Sejak dulu Jungkook berusaha menjadi orang pertama yang menghibur Eunha saat menangis. Lihatlah apa yang dilakukannya sekarang, bukannya menghibur gadis itu, malah membuatnya menangis.

Ia benar-benar suami yang buruk. 

Jungkook kembali menghela napas. Disandarkan punggungnya pada kursi kebesaran yang ia duduki. Jungkook mendongak dan mengusap wajahnya. Pria ini terlihat frustasi.

Jimin yang sejak tadi berada di ruangan Jungkook menggeleng melihat kelakuan atasan yang merangkap sebagai adiknya tersebut. Jungkook keluar dari kantor siang tadi dengan wajah cerah dan senyum usil menghiasi bibirnya. Namun saat kembali, wajahnya kusut, datar, muram.

Jimin berani bertaruh jika apapun yang direncanakan Jungkook dalam kepalanya saat dia pergi tadi tidak berjalan sesuai rencana dan berbalik menjadi boomerang yang mencelakainya. 

"Ya ampun, berhentilah menghela napas seperti itu dan fokuslah pada perkerjaanmu," tegur Jimin yang membuatnya dihadiahkan tatapan mematikan dari Jungkook.

"Apa kau sedang menasihatiku sekarang, Tuan Park?" Jawaban Jungkook membuat Jimin gelagapan. Bagaimana tidak? Jungkook masih menatapnya dengan tajam saat mengatakan itu dan dia menggunakan bahasa formal yang-- sangat-- jarang digunakan ketika bersama Jimin.

"Bukan begitu. Kau terlihat kacau. Jika memang kau tidak berminat melanjutkan perkerjaanmu, pulang saja dari pada tetap di sini dan bersikap seperti Hitler yang sedang datang bulan."

Jika ditanya apakah Jimin masih sayang nyawa saat mengucapkan hal seperti itu pada Jungkook, jawabannya adalah tidak. Mengucapkan hal itu berarti Jimin sudah siap mempertaruhkan nyawa dan jabatannya melayang. Namun, yah ... Jimin lebih sayang pada Jiyeon yang menjadi korban ketidakfokusan Jungkook dari pada nyawanya sendiri. Jungkook yang tidak jelas seperti ini menyusahkan semua orang. Jiyeon saja harus bolak-balik menulis laporan yang dianggap Jungkook tidak benar, padahal saat Jimin periksa, tidak ada yang salah dengan laporan yang ditulis pujaan hatinya tersebut.

Di luar dugaan, bukannya marah pada Jimin, Jungkook malah kembali menghela napas dan memejamkan matanya.

"Hyung," panggil pria itu pelan. "Aku ini suami yang jahat, ya?"

Jimin berpikir sejenak sebelum menjawab, "Hm ... Jika kau tanya apakah kau ini atasan yang buruk, aku akan langsung menjawab iya, tapi untuk seorang suami, ku rasa tidak. Apalagi jika istrimu adalah Kim Eunha. Tidak mungkin kau berbuat jahat pada gadis itu."

Jungkook mengangguk. Pria itu tidak mengatakan apapun dan larut dalam pikirannya. Lagi, Jimin diabaikan. Betapa tidak sopan pria yang menjadi atasan Jimin ini.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now