Chapter 52 : Lost Contact.

10.8K 1.3K 229
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

.
All Bangtan's member © Bighit Ent.
.

Chain In the Dark © @hankook-ie
.

Hankook-ie's story, start.
Enjoy it :)
.
.
.
.
.
.
--※※※--
.
Mau 400 komen:(

Chapter 52 : Lost Contact

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 52 : Lost Contact.

Ada banyak hal yang bisa manusia lakukan, baik dengan bantuan alat maupun dengan tangan kosong. Diantara banyak hal tersebut, ada yang bisa dilakukan tapi sulit untuk diwujudkan. Misalnya menggabungkan bagian cermin yang pecah kembali menjadi satu kesatuan yang dapat memantulkan bayangan dengan sempurna.

Setidaknya itu yang Minjin sadari. 

Lukanya sudah mengering, sembuh dengan baik semenjak dia dan Hoseok berusaha menyembuhkan. Dia tidak lagi merasa sakit, tidak lagi sedih, dan tidak lagi sesak setiap bertatapan mata dengan detektif negara yang satu itu. 

Namun entah kenapa, getaran yang dia rasakan tidak lagi seperti dulu. Bayangan yang dihasilkan cermin retak pasti tidak sesempurna tampilan awal. Singkat kata, Minjin merasa mereka tidak bisa kembali.

Butuh dua minggu bagi Minjin untuk meyakinkan hatinya. Selama Hoseok pergi bertugas, dia mempelajari bagaimana arah hati tersebut bermuara. Di akhir dia sadar kalau rasa itu tak lagi ada. Dan dengan tekad yang bulat, Minjin berusaha jujur pada dirinya sendiri, juga pada Hoseok.

Ketika Hoseok mengabari kalau dia sudah pulang dari tugas, Minjin langsung meminta waktu untuk bertemu. Terjadwal hari ini, tepat jam 3 sore di cafe dekat rumah sakit. Kebetulan Minjin mendapat shift pagi hingga siang. Selanjutnya dia akan berkunjung ke bangsal anak-anak karena sudah berjanji akan menemani mereka menggambar.

Pukul tiga sore terasa mendebarkan. Minjin sudah bersiap dengan rambut dikucir kuda, juga pakaian santai yang digantinya usai mandi di kamar mandi khusus dokter di rumah sakit. Setidaknya dia sudah terbebas dari aroma desinfektan walaupun tidak terlalu cantik untuk kategori penampilan saat kencan. 

Minjin mengedarkan pandangan pada seisi cafe, benar saja, pria humoris itu sudah duduk di salah satu meja, mengacungkan tangannya tinggi-tinggi agar Minjin dapat dengan mudah menemukan keberadaannya. Mengumbar senyum, Minjin pun berjalan menuju meja tersebut dan duduk di salah satu bangku. Tepat di depan Hoseok.

"Sudah lama ya? Maaf membuatmu menunggu," katanya basa-basi. Tangan gadis itu bergerak menyisir rambut yang berantakan karena tertiup angin saat jalan kaki ke cafe. 

Hoseok menggeleng, "Kau datang tepat waktu, kok. Aku saja yang terlalu bersemangat untuk tiba lebih awal."

"Sudah pesan belum?" Minjin membuka buku menu, melihat-lihat minuman dan makanan yang cocok untuk mengisi perut di jam dan cuaca seperti ini.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now