Chapter 4 : Promised

22K 2.1K 140
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

.
All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie
.

Kapas Hitam's story, start.
Enjoy it :)


Chapter 4 : Promised.

Orang bilang, anak gadis tidak baik berkeliaran di jalanan pada malam hari. Bahaya.

Tapi bagaimana bisa orang itu membiarkan gadis muda sepertinya mencari rumah sendiri? sendirian pula.

Jiyeon tidak bisa berhenti menyumpahi kakak lelakinya yang tega tidak menjemputnya di bandara dengan alasan sibuk.

Yah, sibuk.

Memikirkannya saja membuat Jiyeon ingin menghadiahkan bogem spesial ke wajah tampan kakaknya.

Jiyeon pulang ke Korea- akhirnya- setelah menyelesaikan kuliahnya di Irlandia. Gadis itu memutuskan berkerja di Seoul dan tinggal bersama kakak lelakinya di sini.

Awalnya dia berasal dari Ulsan, tumbuh besar disana dan menjadi gadis manis dengan 'senjata' tersembunyi. Ah, siapa yang tau. Ternyata gadis manis ini menguasai taekwondo. Itulah yang membuatnya mendapatkan predikat 'Si Anak bintang', karena setiap orang yang mengganggunya akan dipastikan 'terlentang melihat bintang' tak lupa dengan tubuh dipenuhi lebam.

Dia manis dan mematikan.

Beruntung jalanan di Gangnam cukup ramai, sehingga Jiyeon yang kelelahan tidak perlu memasang status 'siaga' yang membuat energinya semakin habis.

Jiyeon diam di perempatan, dia bingung. Ngomong-ngomong ... Jiyeon tidak tau dimana apartemen kakaknya.

***

Ini bukan rumah sakit.

Itulah hal yang pertama kali Eunha pikirkan saat membuka mata. Dia bukan gadis bodoh yang akan bertanya 'dimana aku' setelah kesadarannya kembali.

Lagi pula, untuk apa bertanya jika hal itu sudah jelas? Ruangan putih dengan bau obat serta infus yang digantung pada tiang di sebelah ranjang. Hanya orang bodoh yang akan bertanya hal itu.

Ruangan yang di tempatinya sekarang terlalu mewah, bahkan untuk ruang VVIP di rumah sakit terbesar di Seoul. Design ruangan ini berbanding terbalik dengan kamar inap pasien.

Kamar ini mewah, elegan, dan nyaman. Lebih seperti ... kamar hotel?

Ah, ya. Itu mungkin.

Mengingat seharusnya dia dan suaminya akan melakukan malam pertama di hotel tempat resepsinya diadakan. Seluruh hotel telah di pesan selama 2 hari penuh. Kerabat jauh dan tamu undangan tidak perlu repot-repot memikirkan tempat beristirahat jika pulang larut dari pesta. Semua dirancang sempurna.

Eunha tersenyum miris.

Dia telah melepas status lajangnya dengan tidak suka rela.

Eunha merubah posisinya, dia duduk bersandar di kepala ranjang. Kepalanya masih sedikit pusing, tubuhnya lemas dan dia lapar.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now