Chapter 17,5 : Kim Taehee

12.5K 1.5K 276
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.

Enjoy it :)
.

.

-※※※-


Chapter 17,5 : Kim Taehee
Side Story (III)

"Taehyung-ah, ku mohon, oke? Sekali ini saja," lirih Taehee lagi.

Taehyung kembali menggeleng dengan mata menatap lepas kearah hamparan langit yang tertutup awan. Di luar mendung, sebentar lagi akan turun hujan. Angin menertap wajah Taehyung, membuat surai kecoklatan pria berusia tujuh belas tahun itu bergerak-gerak berantakan ditiup angin.

Taehyung memejamkan matanya, menikmati belaian angin di atas permukaan wajahnya. Namun, sekali lihat saja kita bisa tahu bahwa Taehyung tidak setenang kelihatannya.

"Tidak. Di luar akan hujan. Kau sedang sakit, jadi tidurlah." Taehyung berkata dengan pandangan masih tidak menatap saudarinya.

"Karena itulah, Taehyung-a. Di luar hujan dan dia pasti akan menungguku. Aku tidak bisa membiarkannya menungguku ditengah hujan, Kim Taehyung. Ku mohon, sekali ini saja, ini yang terakhir." Taehee menggenggam tangannya di depan dada, menatap Taehyung dengan sudut mata yang basah. "Bantu aku, hmm?"

"Kau tetap tidak boleh keluar."

"Karena itu aku minta tolong padamu! Ini yang terakhir kalinya! Aku bersumpah. Demi tuhan, Taehyung. Aku akan menemuinya untuk terakhir kali."

Taehyung membalikkan tubuhnya, menatap wajah menyedihkan sang saudari yang basah dengan keringat dan air mata. Ini pertama kalinya Taehee memohon padanya. Ini pertama kalinya Taehee meminta sesuatu yang berat untuk Taehyung turuti.

"Kau tidak bisa memutuskannya begitu saja, Taehee-ya. Kau terlalu egois," Ujar Taehyung lemah. Dia tahu, dia juga bisa merasakan sakit yang dirasakan Taehee. Ini adalah suatu keputusan yang diputuskan dengan linangan air mata.

Taehee menatap ke arah jam dinding yang terletak di samping jendela kamar rumah sakit, kemudian dia kembali menatap Taehyung dengan mata basah yang memerah.

"Aku sakit, Taehyung. Aku sakit! Ya! Aku egois, lalu aku harus bagaimana? Hidupku bahkan kurang dari dua bulan lagi. Aku bisa mati kapan saja. Dia akan semakin sakit, Tae ... Aku tidak ingin Yoongi menderita karena aku. Aku harus memutuskan hubungan ini, membuatnya membenciku dan mati dengan tenang."

"Kenapa kau selalu mengatakan mati dengan mudah?! Kau kira hanya kau yang sedih? Hanya kau yang putus asa? Kau tidak memikirkan ayah, ibu, aku atau bahkan adik kita Kim Eunha yang terus-terusan menangis karena melihatmu kesakitan?" Taehyung mengusap wajahnya dengan kasar. Ia tidak sanggup lagi membendung semuanya. Semua itu laksana air bah yang tak dapat tertahan lagi di tenggorokannya. "Katakan saja yang sebenarnya pada Yoongi hyung, Taehee-ya. Katakan saja kau sakit. Jangan mempermainkan hati kalian berdua. Aku tahu kalian sudah sama-sama terluka."

Taehee terduduk di atas lantai. Dia memeluk dirinya sendiri dan menangis tersedu. Taehyung tidak mampu melihat saudarinya yang begitu rapuh. Tuhan, haruskah ini terjadi kepada Taehee? Kenapa tidak Taehyung saja? Mereka kembar, tapi kenapa tidak ada yang bisa Taehyung lakukan untuk menyelamatkan saudarinya?

"Aku tidak bisa Taehyung-a ... aku tidak bisa." Lagi, rintihan penuh luka itu terdengar. Taehyung mengerti, Taehyung paham. Taehee saudarinya tengah dilanda sakit yang begitu hebat. Sakit yang juga melukai perasaannya, bukan hanya fisiknya. "Aku tidak bisa melihatnya khawatir hanya karena aku yang tinggal menghitung hari. Dia harus membenciku, dia harus melupakan aku. Itu cara satu-satunya agar Yoongi oppa bisa merelakan kepergianku...," sambungnya lagi.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now