Chain In The Dark .BTS

Chapter 28 : Truth.

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.

Enjoy it :)
.

.

-※※※-

Chapter 28 : Truth

Jeon Jungkook sudah terbiasa melakukan segala hal dengan baik. Mulus tanpa cela. Ia adalah pria tampan dengan sejuta pesona. Ada banyak yang bisa ia andalkan selain wajah tampannya, tentu saja. Seperti otak cerdas dan kekuasaan, mungkin?

Jungkook punya semua itu.

Kim Eunha adalah hal yang tak biasa.

Sejak dulu, Eunha merupakan bagian dari hal-hal yang kali pertama dialami Jungkook. Jungkook tak merasa kesal saat PSP-nya hancur lebur karena dilempar Eunha yang sedang merajuk. Jungkook tidak keberatan jika tangannya pegal karena dijadikan bantal tidur oleh Eunha yang merengek tak ingin tidur siang jika tak dipeluk Jungkook. Jungkook juga tidak masalah jika Eunha memakan semua es-krim yang Jungkook punya.

Percayalah. Jika karena Eunha, Jungkook hanya akan tersenyum dan membiarkan gadis itu menikmati yang ia suka. Junghyun saja sampai menganga tak percaya dibuatnya.

Jungkook itu cuek. Dia juga pelit dan penuh perhitungan. Jungkook akan sangat kesal jika ketentramannya diganggu. Apalagi jika sampai ada yang menghancurkan sesuatu yang sudah ia susun rapi. Wah, Junghyun saja tak sanggup membayangkan jika sampai itu terjadi.

Intinya, Jungkook benar-benar mengerikan dan hanya Eunha yang bisa menjinakkannya.

Pernah, Eunha mengamuk karena diganggu Taehyung. Gadis itu menagis keras dan melampiaskan semuanya pada taman lego berukuran 1x1 meter yang Jungkook bangun dengan susah payah. Anehnya, Jungkook sama sekali tidak marah. Jungkook yang saat itu berusia sembilan tahun malah ikut-ikutan merusakkan taman legonya demi membuat Eunha tertawa. Padahal, saat Junghyun ingin membantu Jungkook menyusun lego, adiknya itu malah marah-marah.

"Hyung tidak perlu membantu. Yang ada nanti malah mengganggu. Tidak usah pegang-pegang. Jauh-jauh sana, nanti rusak!"

Memang adik kurang ajar.

Sepuluh tahun berjauhan dari Eunha membuat Jungkook lupa daratan. Ia merasa bahwa semua yang ia rencanakan pasti akan sampai tujuan. Kalaupun ada hambatan, Jungkook akan melewatinya dengan mudah. 

Dengan percaya diri, Jungkook merencanakan semua ini. Melamar Eunha pada keluarga Kim dan meminta mereka untuk merahasiakannya. Jungkook yang mempunyai ide untuk membuat semuanya terlihat seperti perjodohan. 

Jungkook mempertimbangkan segalanya dengan matang, seperti biasanya. Namun sepertinya, pria itu lupa bahwa yang menjadi tokoh dalam drama yang ia karang adalah Kim Eunha. 

Faktanya, segala kesempurnaan yang Jungkook miliki tak akan berarti apapun jika sudah berkaitan dengan seorang Kim Eunha.

"Kau tidak menjawab?"

Jungkook menghirup napas dalam-dalam. Ini salahnya. Ia lupa bahwa gadis di hadapannya ini merupakan kelemahannya. Bermain-main dengan kelemahan sendiri itu sama saja dengan cari mati. Kesombongan membuat Jungkook menyesal. Jika saja ia tidak gegabah, pasti tidak akan seperti ini jadinya.

Ah, kakak ipar sialan. Dasar mulut ember. Seharusnya Taehyung tidak perlu tahu tentang rencananya. Menyusahkan saja.

Jungkook menatap mata Eunha lamat-lamat. Jungkook bisa melihat tekad kuat terpancar dari mata indah istrinya.