QnA (pt.3)

9.1K 740 370
                                    

Assalamu'alaikum, selamat pagi/siang/sore/malem untuk para reader yang berbahagia. Kembali lagi bersama saya, Ochi. Seorang super hero yang pake palu sebagai senjata (?) ngg ... nggak deg, senjata aku kan jari MUEHEHEHE.

P.S : Kalopun nggak mau baca QnA-nya, tolong bantu aku dengan jawab pertanyaan di bagian akhir.

Yang pasti aku orang yang doyan melihat komentar penuh rasa frustasi dan kepo dari kalian:) Sering sering ya komen begitu. Aku jadi puas BEHAHAHAHA.

Oke, cukup. Karena daftar pertanyaan lumayan banyak dan cukup membuat pusing, maka super hero ini akan membuat suatu kebijakan(?) yaitu, pertanyaan yang mirip, menyerupai, dan bertujuan sama akan disatukan:)

Daaannnnnn~ aku tahu cuma setengah dari total keseluruhan reader yang doyan baca baca QnA begini. Tapi aku tetep butuh respon kalian kok. Jangan lupa komen:( suka sedih kalo komennya dikit:(

Permirsa yang budiman, dimohon untuk menjaga hati dan perasaan kalian ketika membaca jawaban dari wawancara berikut. Memaki diperbolehkan, tapi jangan jorok-jorok amat ya bahasanya:)

Siap?

Oke, kita panggil tokoh utama kita, Jeon Jungkook~~~~~~

***

Jeon Jungkook P.O.V
CEO, 25th.

Aku punya pertanyaan yang lumayan banyak, jadi aku tidak akan memberikan intro yang panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku punya pertanyaan yang lumayan banyak, jadi aku tidak akan memberikan intro yang panjang. Langsung saja ya?

"Waktu Eunha pergi, lo ngapain aja? Nggak selingkuh kan?"

Tentu saja aku belajar. Eunha pergi saat aku berusia lima belas tahun. Baru lulus SMP, jadi aku melanjutkan study ke Amerika. SMA selama dua tahun disana, kemudian kuliah dengan baik. Aku baru kembali ke Korena ketika umurku berada di pertengahan dua puluh dua. Selama itu, aku sibuk mempersiapkan diri untuk menjabat sebagai CEO di perusahaan ayah. Untuk menjadi suami Eunha, tentu saja aku harus bisa menjadi manusia berkualitas. Dia kan banyak jajan, jadi aku harus mampu membiayai napsu jajannya yang besar itu.

"Kapan nyusul mas Yoon? Mas Yoon aja tokcer loh, sekali main langsung jadi."

Sebenarnya aku tidak terlalu buru-buru dalam hal itu. Tidak perlu terlalu cepat-- bukan berarti aku tidak ingin punya anak. Eunha masih dua puluh dua dan aku masih ingin berdua dengannya saja. Itu urusan nanti, yang penting prosesnya dulu. Kadang-kadang, aku suka tidak tahan. Tapi untung imanku kuat.

"Jungkook, kapan mau 'makan' Eunha?"

Secepatnya.

"Kenapa Kamu setia banget sama Eunha? dari kecil sampe sekarang, Gapernah naruh hati buat cewe lain gitu? Dan kenapa kamu benci banget sama Yoona?"

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now