[COMPLETE, CHAPTERED]
.
.
.
SUMMARY :
Kim Eunha, 22 tahun. Seorang gadis terbelenggu di dalam kegelapan yang merengut memorinya. Dia kehilangan ingatan tentang dua belas tahun terakhir hidupnya.
Jeon Jungkook, 25 tahun. Terjebak dalam cinta sepiha...
1.000 vote dan 300 komen untuk buka next chap, ya~
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Chapter 47 : Mine.
Kim Eunha tidak ingin langsung mengambil kesimpulan kalau Jungkook selingkuh. Jungkook tidak akan seburuk itu, kan?
Oh ayolah, kalau mau selingkuh masa harus bersama Ahn Yoona? Seperti tidak ada perempuan lain saja. Ahn Yoona kan tidak ada bagus-bagusnya. Yah, walau Eunha akui dia cantik.
Yang membuat Eunha uring-uringan sekarang adalah tentang alasan Jungkook. Kenapa Jungkook tidak jujur saja kalau dia sedang diluar? Kenapa harus menghilang dari pagi tanpa pemberitahuan? Kenapa alasannya harus bekerja? Dan kenapa dia harus membohongi Eunha.
Sena dan Eunha memilih pulang bahkan sebelum mereka sempat makan. Eunha kehilangan napsu makannya dan meminta makanan mereka dibungkus saja. Setelahnya, Eunha mengantar Sena pulang dan dia sendiri pun pulang ke rumahnya sendiri.
Di rumah, Eunha tetap tidak bisa mengenyahkan pikiran buruk yang mengintari kepalanya. Dia resah. Dibohongi itu rasanya tidak enak. Dadanya sesak. Jungkook tidak berhak membuat Eunha merasa seperti ini. Pria itu perlu dihukum!
Siaran yang ditampilkan oleh chanel TV nasional itu sama sekali tidak menarik minat seorang Kim Eunha. Gadis itu menatap kosong sambil sesekali menghembuskan napas kesal. Kemudian pada akhirnya, Kim Eunha memilih untuk membaringkan tubuhnya di atas sofa. Memeluk salah satu bantal sofa dan memejamkan matanya.
Otaknya terlalu lelah, jadi wajar saja kalau dia cepat tertidur.
***
Kesadaran si gadis terpanggil ketika merasa ada tangan yang menelusup ke bawah tubuhnya. Kemudian, tubuhnya terasa diangkat lembut seiring dengan aroma tubuh Jungkook masuk menyapa indra pembaunya.
Eunha mengerang lemah. Masih tidak mampu membuka mata. Jadi dia mengusak wajah pada dada bidang Jungkook, meremas pelan pakaian suaminya. Jungkook membaringkan tubuhnya dengan hati-hati di atas tempat empuk yang Eunha yakini merupakan ranjang mereka. Setelahnya, dia merasakan tubuhnya diselimuti dan ada usapan pelan di ubun-ubunnya. Diakhiri dengan satu kecupan manis pada kening sebelum kasur itu sedikit bergoyang karena Jungkook bangkit.
Eunha sudah setengah sadar, tapi masih tak mampu bangun. Dia tahu apa yang terjadi tapi terlalu malas untuk membuka mata.
Suara pintu kamar mandi yang terdengar tak lama kemudian membuat Eunha yakin kalau Jungkook akan segera mandi.
