Chapter 22,5 : Their Eyes.

12.4K 1.5K 191
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.

Enjoy it :)
.

.

-※※※-

Chapter 22,5 : Their Eyes
Side story (IV)

Siang itu diselimuti cuaca yang paling Taehee sukai. Mendung, tapi tak hujan. Udara lembab dengan terik matahari yang tak menyengat. Taehee suka cuaca seperti ini. Cuaca yang jarang dia dapatkan.

Suasana kamar inapnya sunyi. Sang ibu kembali ke rumah mereka guna membersihkan diri. Ayahnya berada di kantor. Saudara-saudaranya yang lain masih belum pulang sekolah di jam-jam seperti ini.

Taehee menghela napas. Untuk ukuran gadis yang menyukai keramaian sepertinya, suasana senyap seperti ini bukanlah sesuatu yang dia senangi.

Taehee turun dari ranjang. Dia berjalan pelan menuju gantungan, mengambil topi guna menutup rambutnya yang mulai rontok parah. Bahkan rambut bagian tengah kepalanya habis sudah akibat obat-obatan yang ia konsumsi.

Taehee keluar dari ruangan itu. Dia butuh udara segar. Pilihannya jatuh pada taman rumah sakit. Gadis itu tersenyum melihat warga rumah sakit sepertinya yang juga berada di sana untuk menyenangkan diri.

Tidak ada yang ingin sakit. Tidak ada orang yang senang jika dirinya jatuh sakit. Jauh-jauh dari rumah sakit adalah pilihan utama 7 dari 10 orang.

Pilihan akhirnya jatuh pada salah satu bangku taman. Letaknya cukup strategis. Tepat dibawah pohon besar. Taehee bisa mendengar nyanyian dedaunan yang menari bersama hembusan angin. Nyanyian yang mengisi kekosongan pada relung dadanya.

Jujur. Jika Taehee boleh mengharapkan keajaiban. Jika hamba sepertinya diperkenankan mendapatkan suatu keajaiban barang sekali saja. Taehee akan berharap dikaruniai tubuh yang lebih kuat, yang lebih sehat.

Tak apa bila bukan dari keluarga terpandang. Tak apa jika kecerdasan otaknya pas-pasan. Mempunyai wajah jelek pun tak masalah. Taehee hanya ingin bisa hidup lebih lama. Dia ingin menikmati indahnya alam semesta dengan tubuh yang kuat. Bukan dengan tubuh yang digerogoti rasa sakit tak kenal ampun.

Kehendak tuhan berkata lain. Hidup dan matinya sudah ditetapkan jauh sebelum ia lahir.

Taehee hanyalah seorang hamba milik-Nya. Hamba yang harus mematuhi apa yang ditakdirkan Tuhan kepadanya. Yang dapat dilakukannya hanya berharap dan berdoa. Meminta penciptanya memberikan satu kesempatan lagi untuk dipergunakan sebaik mungkin. 

Jika Tuhan berkata lain, dia bisa apa?

Di tengah renungannya, Taehee dikejutkan dengan keberadaan seseorang dengan yang jatuh depat di hadapannya. Gadis kecil bertubuh mungil yang juga mengenakan pakaian pasien, sama sepertinya. Gadis itu terjatuh akibat tersandung dengan kakinya. 

Aneh. Padahal Taehee menjaga kakinya agar tidak mengganggu jalan.

Tatapan mata yang kosong juga gelagat gadis itu membuat pertanyaan dalam benaknya terjawab. Gadis yang terlihat lebih muda dua atau tiga tahun darinya ini ... buta.

"Kau tidak apa-apa?" Taehee bergegas membantu gadis itu, menuntunnya duduk di atas bangku, kemudian mengambilkan tongkatnya yang terlempar tak jauh dari sana.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now