Chapter 26 : Time.

14K 1.7K 317
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.

Enjoy it :)
.

.

-※※※-

Cie update:) Baca note di bawah sampe abis ya.

Chapter 26 : Time

Waktu tak bisa diulang. Itulah hal mendasar yang bahkan anak kecil paham maksudnya. Tak ada yang bisa memutar waktu. Sekeras apapun kita mencoba berdoa pada Tuhan, waktu tetap ditakdirkan untuk terus berjalan maju. Karena hal itulah manusia kerap kali mengalami penyesalan. Penyesalan merupakan hal yang memang melekat dalam diri manusia. Tak ada manusia yang tak pernah menyesal.

Coba tanyakan pada diri sendiri. Sampai saat ini, sudah berapa kali kita menyesali pilihan yang kita ambil? Tak bisa dihitung jari, bukan? Bahkan, banyak diantara kita yang sudah menganggap penyesalan tersebut sebagai angin berlalu. Walau tentunya masih ada beberapa dari penyesalan besar yang tetap diingat untuk dijadikan pembelajaran. Seperti penyesalan terbesar Hoseok misalnya.

Kita semua tahu, penyesalan terbesar Hoseok adalah ketika ia memilih menyembunyikan jati dirinya yang sebenarnya dari Minjin. Membiarkan Minjin terombang-ambing dalam kebohongan yang dia mainkan. Dari penyesalan yang dia alami, Hoseok memilih untuk memperbaikinya. Memilih untuk mencari potongan hati Minjin yang telah terpisah akibat badai miliknya. Walau memang sudah terlalu terlambat, setidaknya Hoseok berusaha. Walau pada akhirnya nanti Hoseok tidak bisa kembali membuat Minjin jatuh padanya, setidaknya dia bisa membuat Minjin merasa nyaman ketika berada di sekitarnya.

Pria itu menatap punggung Minjin yang berjalan masuk ke ruang dokter dengan langkah tergesa-gesa. Hoseok tahu betul jika gadis itu merasa tak nyaman dengan kehadirannya beberapa hari ini. Minjin kerap kali mengusirnya, mengacuhkannya, dan bahkan tak segan melemparkan kata-kata pedas pada Hoseok. Bukan Hosoek namanya jika ia menyerah begitu saja. Pria itu hanya perlu menulikan telinganya dan tetap berada di samping Minjin.

Tepat saat Minjin tenggelam di balik pintu, Hoseok menghela napasnya. Pria yang berprofesi sebagai anggota satuan khusus kepolisian Seoul tersebut mengacak rambut sembari membalikkan tubuhnya. Saat ini, Hoseok harus cukup puas hanya dengan mengantar-jemput Minjin—walau wanita itu sendiri tidak terlihat senang—dan menjaga gadisnya itu dalam gelap di atas pohon dekat jendela kamar Minjin.

"Hoseok-a!"

"Ah, Junghyun hyung," gumam Hoseok pelan ketika tahu siapa sosok yang menyerukan namanya. Pria itu membiarkan kedua sudut bibirnya tertarik, membiarkan senyuman lebar di wajahnya muncul dengan sendirinya.

Junghyun dengan jas putih terlihat sangat berbeda dengan penampilannya sehari-hari. Kakak ipar Hoseok tersebut terlihat sangat gagah.

Junghyun merangkul bahu Hoseok. "Ayo ke ruanganku," ucap Junghyun ringan.

Hoseok menghentikan langkahnya. Menggeleng pelan sembari tersenyum sopan. "Aku harus ada di markas kurang dari empat puluh menit, Hyung. Kapan-kapan saja, oke?"

"Ya ampun. Lihatlah anak ini. Kau tidak pernah mengunjungi kakakmu dan sekarang ingin cepat-cepat pergi saat bertemu denganku?" Junghyun berdecak sebal. Pria itu mengayun-ayunkan telunjuknya di depan Hoseok. Bersikap seolah-oleh tengah memarahi adik kandung istrinya tersebut. "Dan lagi, untuk apa kau datang kemari?"

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now