Chapter 16 : Mark.

15.5K 1.8K 357
                                    

WARNING!!! Ranjau alias Typoo(s) bertebaran dimana-mana.

All Bangtan's member © Bighit Ent.
.
Chain In the Dark © @hankook-ie.
.
Hankook-ie's story, start.
.

Enjoy it :)
.

Edited.
.

—※※※—


Chapter 16 : Mark

Eunha bangun dengan rasa pusing menghantam kepalanya. Gadis itu bangkit dan duduk dengan perlahan. Keadaan kamarnya sepi. Eunha merasa buruk. Dia menyisir rambutnya dengan jari ke atas agar tidak mengganggu penglihatannya. 

Eunha memberikan satu jambakan di kepalanya, berharap denyutan yang melanda berkurang seiring kuatnya cengkraman dari tangannya. Dibanding itu semua, hal yang paling menyebalkan adalah saat dimana dia hanya bisa mengingat sebahagian peristiwa semalam. Yang Eunha ingat, dia minum secawan kecil sake. Sake sialan yang kadar alkoholnya sangat mengerikan.

Ternyata begini rasanya lupa. Itu sedikit menyebalkan karena tidak bisa mengingat sesuatu yang ingin diingat. Ah, biarkan saja. Toh nanti juga dia akan ingat. Hanya perlu berendam dengan rileks untuk mendapatkan ingatannya kembali. Cara yang cukup menyenangkan.

Eunha mengambil sebotol air yang selalu ada di atas nakas, membuka segelnya, dan menegak air mineral itu untuk membuat tenggorokannya terasa lebih baik. Gadis itu turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju gantungan handuk. 

Satu hal yang Eunha sadari, hari ini dia tidak bangun dengan aroma sabun dan shampoo Jungkook. Keadaan kamar sepi dan tidak ada suara percikan air dari kamar mandi. Dia sendiri di kamar ini. Setidaknya itulah kesimpulan yang dapat Eunha tarik. Namun paling tidak, sisi ranjang yang kusut cukup untuk membuktikan bahwa semalam Jungkook berbaring disana bersamanya.

Pintu kamar mandi terbuka tepat saat tangan Eunha hampir sampai pada kenopnya. Jungkook muncul dari balik pintu dengan bathrobe dan rambut yang lembab. Pantas saja tidak ada suara percikan air. Pria ini sudah selesai mandi. Kemungkinan besar dia di dalam untuk mengeringkan diri dan bercukur.

Eunha harus mendongak agar dapat menatap Jungkook dari jarak yang lumayan dekat. Itu adalah kesalahan jika harus berdiri dekat dengan Jungkook. Eunha terlihat sangat pendek dan kecil. 

Hal yang dapat Eunha tangkap dengan matanya selain wajah menyebalkan Jungkook yang Eunha akui tampan, dagu yang mulus tanpa rambut halus, atau tulang selangka indah adalah sebuah bercak kemerahan di leher Jungkook. Bercaknya ada dua di sisi leher yang sama. Seperti gigitan nyamuk tapi tidak bengkak. 

Eunha menyipitkan matanya melihat bercak itu. Dia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Seakan dia tahu hal yang membuat leher Jungkook menjadi seperti itu.

"Kau masih pusing?" 

Pertanyaan Jungkook menyadarkan Eunha dari pemikirannya yang belum berjalan sempurna. Eunha memayunkan bibirnya dan mengangguk sebal. Kepalanya masih berdenyut dan Eunha tidak suka. 

Jungkook menarik tangan Eunha masuk ke dalam kamar mandi, di bawanya Eunha ke depan lemari P3K. Jungkook membuka lemari kecil yang tertempel di dinding kamar mandi dan mengambil satu botol kecil berisi banyak tablet obat berwarna putih. Eunha hanya melihat Jungkook dan menurut saat Jungkook memberikannya dua butir obat bulat yang ukurannya lumayan itu. 

"Ini aspirin, minumlah. Aku akan memesankan jus jeruk untuk membuat dirimu lebih baik," kata Jungkook seperti ayah yang tengah merawat anaknya yang tengah sakit flu.

Chain In The Dark .BTSWhere stories live. Discover now