「 42 : We Got You 」

Start from the beginning
                                    

Oke, Taeyong baru mengetahui hal itu. Ia kira urusan presentasi itu sudah selesai dari kemarin, tapi ternyata belum.

Jaehyun mematikan mesin mobilnya lalu melepas seatbelt miliknya sebelum menghadapkan tubuhnya ke samping kanan untuk menatap sang kekasih.

“Hm? Ada apa Jaehyunie? Kenapa pintunya masih terkunci?” Taeyong tidak bisa keluar dari mobil Jaehyun.

“Kemari.” Tangan kanan Jaehyun merangkul lembut pundak Taeyong lalu mendekatkan tubuh mereka hingga mereka berpelukan.

Taeyong mengerjap bingung, tiba-tiba Jaehyun memeluk tubuhnya dan mengendusi ceruk lehernya. Itu membuatnya geli sekali.

“Hihihihi, Jaehyunie...geli~” Si cantik tidak bisa untuk tidak terkikik kegelian. Seolah tuli, Jaehyun masih melanjutkan aktivitasnya, Taeyong sedikit memiringkan kepalanya; memberikan akses lebih luas untuk Jaehyun menelusuri leher jenjangnya.

“Jae-Jaehyunie?” Kedua tangan Taeyong meremas kuat bagian belakang jas yang Jaehyun kenakan. Kalau tadi ia merasa geli, sekarang ia merasa aneh. Jaehyun sendiri tidak sadar mulai mengecupi leher jenjang kekasihnya, tapi tidak sampai meninggalkan bekas kemerahan alias kissmark.

“Jaehyun...” Nafas mereka mulai memberat. Baik Jaehyun dan juga Taeyong sedikit terbuai oleh suasana panas yang tercipta di antara mereka.

Kedua mata Jaehyun terbuka dan memperlihatkan bola matanya yang kini berwarna merah bata, terdiam pada posisinya dengan hidung mancungnya serta mulut yang masih nyaman berada di ceruk leher Taeyong. ‘Sepertinya ini sudah cukup,’ pikir Jaehyun. Kemudian secara perlahan menjauhkan diri dari Taeyong.

Taeyong terengah-engah. Apa yang dilakukan Jaehyun memang tidak sampai kelewatan, tapi tubuh Taeyong yang jadi lebih sensitif akhir-akhir ini membuatnya bereaksi lebih.

“Cantik..” Ibu jari Jaehyun mengusap pipi kekasihnya yang semakin memerah. “Aku akan berada tak jauh darimu, sayang. Jadi panggil namaku jika terjadi sesuatu atau membutuhkan sesuatu, okay?” pesannya sebelum membubuhkan satu kecupan lama pada kening Taeyong.

Taeyong mengulum bibir bawahnya dengan kedua mata tertutup rapat. Jantungnya berdebar begitu kencang hingga rasanya dapat meledak sewaktu-waktu. Taeyong tidak kuat dengan perlakukan manis Jaehyun seperti ini!

“Aku turun dulu ya, Jaehyunie,” pamit Taeyong sebelum turun dari mobil sedan Jaehyun.

Jaehyun mengangguk kecil , bibirnya masih menyunggingkan senyuman manis sampai memperlihatkan kedua dimplenya, melepas kepergian sang kekasih.

Taeyong dengan ragu keluar dari mobil mewah Jaehyun, meninggalkan pria tampan itu di dalam mobil sendirian.

Setelah memastikan Taeyongnya sudah menjauh dari mobil, Jaehyun segera mengeluarkan ponsel dari saku jas miliknya.

“Halo, Daniel? Bisakah kau datang ke kampus NIU sekarang? Aku minta kau memantau Taeyong hari ini,” perintahnya pada sang anak buah di seberang sana.

Setelah mendapat jawaban dari sang anak buah, Jaehyun kembali memasukkan ponselnya ke dalam kantong jas sebelum keluar dari mobil mewahnya. Jaehyun masih harus mengisi kekosongan Johnny untuk melakukan presentasi bersama dengan Bambam hari ini.





💣

💣






“Dia di sini...”

Dua pria yang sedari pagi sudah menunggu di luar tembok pembatas kampus itu segera bangkit berdiri.

“Mana? Aku tidak mencium baunya?” tanya pria yang yang lebih muda.

My Mate [ Jaeyong ] ✔️Where stories live. Discover now