.
.
“Em...aku sebenarnya penasaran..” ucap Taeyong mengawali perbincangan siang mereka berlima di salah satu meja kantin yang kosong.
Beruntung, kantin tak seberapa ramai saat ini sehingga mereka tak perlu berakting lama-lama hanya untuk mengelabui mahasiswa dari kelas yang tadi Taeil dan Winwin kunjungi.
Makanan dan minuman sudah memenuhi meja mereka, ternyata Taeil tidak berbohong soal dirinya dan Winwin tidak sempat sarapan tadi pagi yang memang benar adanya, sebab Taeil dan juga Winwin bisa dikatakan hampir memborong berbagai macam menu yang ada di cafétaria kampus.
“Kau pasti terkejut ya, karena kali ini perusahaan Jung yang mengadakan presentasi?” tebak Winwin dengan sebelah pipi menggelembung penuh berisi makanan.
Taeil gemas sendiri melihat cara makan Winwin, pria yang usianya paling tua dari yang lainnya itu membantu membersihkan kotoran mengusap sudut bibir Winwin menggunakan tisu.
Persis seperti ayah dan anak saja mereka berdua.
“Iya, aku sempat terkejut. Aku tidak diberitahu Jaehyun sama sekali sih. Jadi aku tidak tau tentang hal ini,” ungkap Taeyong dengan suara amat lirih.
Ten mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. Walau ia tidak mengenal dua orang didepannya itu, ia ikut mengiyakan saja kepalanya sok mengerti.
“Memangnya anak ini tidak memberitahumu?” Taeil menunjuk ke arah Lucas yang duduk di tengah-tengah mereka. Anak itu akhir-akhir ini lebih banyak diam dan jarang mengoceh btw, Taeyong jadi khawatir sendiri.
“Hehe aku lupa, hyung, untuk memberitahu mereka berdua.” Lucas menunjukkan cengiran bodohnya lalu menyeruput es miliknya untuk mengurangi kekikukannya.
Beberapa pasang mata yang ada di cafétaria tak berhenti menatap kagum ke arah meja Taeyong dkk. Tentu saja mereka penasaran dengan kehadiran dua orang yang terlihat asing. Dan lagi, menurut Ten, aura Taeil dan Winwin itu terasa sangat kuat. Siapapun yang merasakannya pasti dapat menebak jika kedua orang itu bukan orang sembarangan.
“Kalian berdua menarik perhatian sekali,” ucap Ten secara jujur.
Sedangkan yang dibicarakan, sibuk menikmati makan siang mereka dengan lahap. “Benarkah? Padahal kami berusaha untuk tidak tampil mencolok lho,” sahut Winwin.
Ten akui, Winwin itu wajahnya cantik, selain cantik pria itu juga manis sekali. Apalagi kalau sedang tersenyum; makin terlihat menggemaskan dua kali lipat. Tidak heran sih banyak Alpha yang terpesona pada pria berwajah mungil itu. Tapi Ten dapat mencium bau Alpha dari tubuh Winwin.
“...kau sudah memiliki pasangan ya, Winwin-ssi?” tebak Ten tiba-tiba. Raut wajahnya terlihat begitu penasaran.
Winwin menjeda makannya sejenak dan menatap Ten takjub. “Kau tau ya? Heheh iya. Aku sudah menemukan mateku dan kami sudah melakukan bond,” terangnya diakhiri dengan senyum yang amat manis.
Kedua mata Ten tampak berbinar takjub. “Pantas saja aku dapat mencium bau Alpha pada tubuhmu,” akunya sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Emm...lalu...apa-apa Jaehyunnie juga ke sini?” cicit Taeyong sangat pelan; berusaha agar tidak terdengar orang lain.
Winwin tersenyum mendengar pertanyaan Taeyong. “Tenang saja, sebentar lagi dia akan kemari,” katanya dengan sangat yakin.
Taeyong awalnya belum paham, dikejutkan dengan pekikan heboh dari orang-orang yang ada di sekitarnya.
YOU ARE READING
My Mate [ Jaeyong ] ✔️
FanfictionLee Taeyong, Omega cantik yang melarikan diri ke Korea bersama sahabat baiknya, Ten. Tanpa diduga Taeyong justru dipertemukan dengan belahan hati dan jiwanya, Jung Jaehyun, Si Alpha dari Klan Jung yang paling disegani se antero Korea. Namun kebahag...
「 40 : Unexpected 」
Start from the beginning
![My Mate [ Jaeyong ] ✔️](https://img.wattpad.com/cover/181607856-64-k618941.jpg)