ch31 : Berangkat!

2.3K 313 111
                                    

Rui masih berdiri di hadapanku dalam diam. Apa karena aku tidak memberinya perintah?!

"Hmm, Appraisal," ucapku yang ingin mengetahui status dari pet-ku ini.


Name : Rui
Race : Immortal Loli
Gender : Female
Age : ~
Level : Legendary
Class : Soul Reaper
Hp : 4.500.000
Mp : 1.000.000
P.Attack : 1.200.000
M.Attack : 0
Deff : 720.000
Agi : 6.000.000
Critical : 90%
Luck : 0
Element : Darkness , Void
Magic : None
Skills : Teleportation, Blink, Dark Slash, Void Shield, Mass Cut, Void Step, Berserk Mode
Ultimate : Hell Dance, Infinite Swords, Loli's Charm
Title : Zen's Eternal Pet




"Heeehhhh?" seruku.

"Ras-nya Immortal Loli?! Ras macam apa itu?! Umurnya juga tidak menampilkan angka, ya?" gumamku sembari mengelus dagu.

Setelah kupikir-pikir, meskipun aku sendiri ragu, tapi inilah hasil pemikiran dangkalku. Rui adalah pet yang berasal dari Item Shop, jadi tidak memiliki umur seperti normalnya makhluk hidup. Karena tidak mempunyai umur yang bertambah, maka ras-nya menjadi Immortal Loli. Begitu, bukan?

"Soul Reaper, ya?" lirihku lagi.

Soul Reaper adalah salah satu subclass dari Assassin. Assassin sendiri merupakan salah satu dari 3 subclass dari class Swordman yang menjadi basic class di dunia ini, yaitu Warrior, Assassin, dan Berserker.

Setelah memperhatikan angka status Rui yang menurutku cukup tinggi, akhirnya...,

"I-ituuuu?!" pekikku.

Bagaimana aku tidak terkejut?! Title Rui adalah pet abadiku! Ya, selamanya dia akan menjadi pet yang akan menuruti segala perintahku seorang!

Keperjakaanku, matilah kau, muahahahaha!!


Rui tak bergeming mendengar celotehanku. Mimik mukanya yang datar tak dapat membendung keimutannya.

"Rui?" ucapku.

"Saya di sini, Master," balasnya.

Iya, aku tahu kamu di sini! Jawab yang lain, kek!

"Kamu imut," lanjutku.

Rui tak menjawab.

"Kenapa kamu diam?" tanyaku.

"Perintah Master tidak dapat saya proses."

Gubrakk!

"Hmm, apa ini efek lahir dari telur?" gumamku.

Apa Rui tidak memiliki sifat pribadi maupun kemampuan sosialisasi? Ah, sudahlah.

"Pergilah, aku akan memanggilmu jika aku membutuhkanmu," ucapku.

"Baik, Master," Rui membungkuk sekali lalu menghilang disertai sedikit kepulan asap keemasan seperti ketika dia 'lahir'.

"Lain kali aku akan memberimu perintah yang spesifik," aku membayangkan sesuatu yang iya-iya.

"Huaahhhhhh...," aku menguap sembari meregangkan tubuhku, lalu kembali rebahan di rumput, dan tidur.


--------------------


{Tuan! Tuaaan!}

{Tuan ada di mana?!}

"Hoaaaammmzz," aku terbangun karena suara mendengung di telingaku.

"Ehhh?! Sudah siang?!" pekikku.

{Tuan! Tuan Zen!}

"Yo Dragmil. Aku segera ke sana."


Syuuuuuuuutttt


Aku ber-teleport langsung ke alun-alun kota.

"Whoaaaaaa!!"

Orang-orang berteriak kaget karena aku mendadak muncul dari pentagram teleport. Aku tak mempedulikannya dan langsung melihat sekeliling.

Grandia : Tale of ZenkaWhere stories live. Discover now